Proses Tidur Normal
Seseorang
akan dapat beraktivitas dengan baik apabila memperoleh tidur yang cukup. Bayi
yang baru lahir membutuhkan tidur 16-20 jam sehari, anak-anak membutuhkan tidur
10-12 jam sehari, anak yang lebih besar (usia diatas 10 tahun) membutuhkan
tidur 9-10 jam sehari dan pada orang dewasa membutuhkan tidur 7-7,5 jam sehari.
Walaupun demikian ada orang yang tidurnya lebih lama atau kurang.
Kebutuhan tidur diatur oleh suatu proses di otak yang mengatur irama
sirkardian. Irama sirkardian merupakan irama kehidupan sesuai dengan beredarnya
waktu dalam sehari yang meliputi perubahan gelap (malam) dan terang (siang).
Pada otak terdapat pusat kontrol irama sirkandian yang tepatnya di nucleus supra chiasmatic (NCS)
di bagian depan hipotalamus. Jika waktu terang maka NSC mengeluarkan hormon
yang merangsang peningkatan suhu badan sehingga orang menjadi terbangun. Jika
saat gelap, NSC merangsang pengeluaran hormon melatonin yang menyebabkan orang
menjadi mengantuk dan tidur.
Tidur dapat dibagi menjadi 2 tahap yaitu fase Rapid Eye Movement (REM = gerakan bola mata cepat) dan
fase Non Rapid Eye Movement (NREM). Fase awal tidur didahului fase
NREM kemudian diikuti fase REM. Pada tidur normal antara NREM dan REM terjadi
secara bergantian antara 4-7 siklus.
Fase NREM berlangsung 70-100 menit, dapat dibagi lagi menjadi 4 tahap
yaitu :
Tidur stadium 1
Fase ini antara terjaga dan tidur. Fase ini berlangsung 3-5 menit. Pada
fase ini kelopak mata tertutup dan tampak gerakan bola mata ke kanan dan kiri.
Fase ini mudah dibangunkan dan bila dibangunkan merasa seperti setengah tidur.
Gambaran Elektro Encephalography (EEG) terdiri dari gelombang campuran alfa,
beta dan kadang-kadang teta dengan voltase rendah, tidak didapatkan gelombang
sleep spindle dan kompleks K.
Tidur stadium 2
Tidur lebih dalam dari fase pertama dan didapatkan bola mata berhenti
bergerak. Gambaran Elektro Encephalography (EEG) terdiri dari gelombang teta
simetris, didapatkan gelombang sleep spindle, gelombang vertex dan kompleks K.
Tidur stadium 3
Tidur lebih dalam dari fase kedua. Gambaran Elektro Encephalography
(EEG) terdiri dari gelombang delta simetris 20-50 % dan didapatkan gelombang
sleep spindle.
Tidur stadium 4
Tidur lebih dalam lagi dan susah dibangunkan. Gambaran Elektro
Encephalography (EEG) terdiri dari gelombang delta simetris 50 % dan didapatkan
gelombang sleep spindle.
Fase REM
Fase ini terjadi setelah fase NREM dan pada saat jam pertama prosesnya
terjadi lebih cepat dan lebih panjang pada menjelang bangun. Fase REM ditandai
dengan gerakan bola mata cepat dan apabila dibangunkan hampir semua orang dapat
menceritakan mimpinya.
Tidur
Yang Sempurna
Memiliki tidur yang sempurna adalah penting untuk kualitas
hidup dalam diri setiap orang. Keuntungan pribadi dari tidur yang sempurna
adalah; pencegahan dari beberapa penyakit seperti penyakit jantung, tekanan
darah, depresi, migrain, sembelit, otot lemah atau kanker. Selain itu, tidur
yang sempurna membuat wajah segar mencari, keterlambatan keriput dan ceria.
Anda akan mencapai tujuan target Anda dari tidur yang bagus, siap untuk
menghadapi rintangan. Pada siswa, tidur yang sempurna membantu mereka untuk memiliki
konsentrasi panjang pada belajar dan mudah untuk memahami pelajaran. Jika Anda
memiliki masalah tentang tidur, jangan membeli apapun pil tidur tanpa
konsultasi dari spesialis. Latihan pada sore hari dan mengkonsumsi makanan gizi
adalah hal pertama yang harus Anda lakukan setelah masalah. Obat-obatan herbal
yang melibatkan dengan sirkulasi darah dapat membantu tidur. Merekomendasikan
untuk membawa mereka sebelum memulai obat-obatan.
MENGAPA “TIDUR” MERUPAKAN MASALAH YANG BEGITU PENTING
Anak susah tidur, kurang tidur, tidur ‘gak bener’, dan segala kecemasan
mengenai hal tersebut telah lama menjadi masalah bagi orang tua. Bukan hanya
mengenai anak yang sudah bersekolah, namun juga pada bayi yang baru lahir dan
di usia dini kehidupannya.
Tidur dengan ‘enak’ dan sehat sepertinya mudah saja untuk bayi baru lahir.
Mereka bisa langsung tidur dan tetap tidur. Namun, dalam beberapa minggu dan
bulan pertama kehidupannya, pola tidur ini akan berubah seiring dengan
bertambah matangnya perkembangan otak mereka. Perubahan ini membawa
‘kebingungan’ membedakan siang dan malam, kadang bayi malah tidur di siang hari
dan bermain di alam hari. Hal ini tentu sangat mengganggu sebagian besar orang
tua. Tapi tidak perlu khawatir karena setelah beberapa minggu, orang tua dapat
membantu ‘membentuk’ pola tidur yang baik menjadi kebiasaan tidur yang baik
bagi buah hatinya.
Tidur merupakan sumber kekuatan yang menjadikan pikiran kita jernih,
waspada dan rileks. Setiap proses tidur, baik tidur malam atau tidur siang, terjadi “recharge” dari
fungsi otak. Tidur dengan kualitas baik akan meningkatkan fungsi otak karena
dengan tidur yang baik akan meningkatkan rentang atensi, menimbulkan rasa
rileks dan sekaligus menjaga situasi mental untuk tetap waspada.
Proses tidur secara umum dibagi atas 2 fase yaitu fase Rapid Eye
Movement(REM) dan fase non REM. Pada fase REM terjadi
peningkatan aliran darah ke otak sehingga terjadi fungsi otak menjadi lebih
baik, sel-sel otak tumbuh lebih cepat, dan hal ini akan memberi pengaruh pada
restorasi fungsi emosi dan kognisi.
Sedangkan pada fase non REM terjadi peningkatan pelepasan hormone
pertumbuhan sehingga tubuh mendapat kesempatan untuk tumbuh, memperbaiki
sel-sel tubuh, membangun otot dan jaringan pendukung serta menguatkan
tulang sehingga sangat berpengaruh pada restorasi fisik.
SLEEP MILESTONE
BAYI BARU LAHIR
Bayi baru lahir tidur sekitar 16-18 jam per hari. Karena bayi baru lahir
belum mempunyai ritme sikardian yang matur (ritme sikardian adalah „jam tubuh“
yang mengatur berapa banyak seorang individu bisa terjaga, mengatur kapan
seorang individu jadi merasa mengantuk pada waktu-waktu tertentu dalam satu
hari, dan perlu di re-setting setiap harinya sehingga jadwal internal ini akan
sesuai dengan agenda kehidupan selama 24 jam) , maka pola tidur bayi baru lahir
sangatlah berbeda dengan orang dewasa. Bayi baru lahir tidur lebih ‚ringan’
dibandingkan dewasa, mempunyai siklus tidur yang lebih singkat, dan mengalami
beberapa periode transisi diantara beberapa fase tidur. Dibawah ini terdapat
beberapa hal penting yang perlu diketahui oleh orang tua tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan tidur pada bayi baru lahir:
1. Bayi baru lahir tidur sebentar-sebentar tapi terbagi rata di
sepanjang hari. Tidak seperti orang dewasa yang tidur terutama di malam hari,
bayi baru lahir tidur dalam 6 sampai 7 periode tidur yang terbagi rata
sepanjang hari.
2. Bayi baru lahir tidur lebih lama pada malam hari dibandingkan siang hari.
Hal ini mungkin disebabkan karena hormon ibu yang dilepaskan saat kehamilan,
atau karena program tidur-terjaga sang ibu saat hamil secara tidak langsung
memprogram bayi baru lahir untuk mengikuti pola yang sama.
3. Bayi baru lahir membutuhkan tidur jauh lebih banyak dibandingkan dewasa
karena mereka tumbuh dalam kecepatan tinggi. Ibu tentu tahu bahwa berat bayi
menjadi 2 kali lipat saat berumur 6 bulan, dan menjadi 3 kali lipat di ulang
tahun pertamanya.
4. Pola tidur bayi baru lahir sangat berbeda dari pola tidur dewasa. Ada dua
pola tidur yaitu
1. Tidur aktif
Pada bayi baru lahir, fase tidur REM seperti pada orang dewasa, yaitu
terjadi relaksasi dari otot-otot, tidaklah sepenuhnya terjadi. Bahkan orang tua
seringkali menganggap pada fase ini bayi tidur tidak tenang, bergerak-gerak,
dan menunjukkan pola bernapas yang tidak seperti biasa. Oleh karena itu fase
REM ini disebut juga fase tidur aktif.
2. Tidur tenang
Pada bayi baru lahir, fase non REM ini terlihat jauh lebih tenang dan
nyenyak dibandingkan pada orang dewasa.
1. Bayi baru lahir menghabiskan lebih dari separuh waktunya dalam fase tidur
aktif, yaitu sekitar 8-9 jam per hari. Hal ini karena terjadi banyak maturasi
sel-sel otak segera setelah lahir. Para peneliti telah membuktikan bahwa
tahap tidur aktif ini memegang peranan penting dalam tahap perkembangan otak,
terutama dalam mengolah semua pengalaman belajar yang terjadi selama sehari
penuh.
2. Bayi baru lahir banyak menghabiskan waktunya untuk tidur, tapi mereka
seringkali hanya „tidur ringan“, sehingga mereka mudah dan sering terjaga. Bayi
baru lahir mempunyai siklus tidur sekitar 50-80 menit. Siklus ini jauh lebih
singkat dibandingkan dengan siklus tidur pada dewasa, dan bayi baru lahir akan
tidur melalui siklus ini lebih sering dibandingkan dewasa. Bayi juga mengalami
fase terjaga saat mereka transisi dari satu fase ke fase tidur lainnya.
Tabel 1.
Bagaima Pola Tidur Bayi berubah sepanjang waktu
Usia Persentasi
Tidur Aktif
Rata-rata durasi siklus tidur-bangun
Bayi baru lahir
50-60%
50-80 menit
6
bulan
30%
60 menit
Balita dan
anak
30%
90 menit
Sleep solutions for your baby; Ann Douglas: 2006
1. Kebanyakan bayi baru lahir „siap“ untuk kembali tidur setelah 2 jam
terjaga. Beberapa bayi baru lahir tidur siang sekitar 30-45 menit, sedangkan
bayi lain mungkin tidur lebih panjang.
2. Awalnya, siklus tidur bayi baru lahir sangat mengikuti jadwal menyusunya.
Bayi baru lahir tidur hampir disepanjang waktunya, bangun hanya jika mereka
merasa lapar, lalu menyusui dan kemudian segera kembali tidur setelah menyusu
dan sedikit ‚bermain’ dengan anda.
3. Setelah itu pola tidur nya berangsur berubah dengan makin banyaknya kalori
yang dikonsumsi saat menyusui dan bayi mulai lebih banyak terjaga di siang
hari. Tidur siang mulai menjadi teratur dan tidur di malam hari mulai berpola.
4. Pola tidur bayi yang menyusui ASI dengan yang menyusu formula mungkin
berbeda karena ASI memang lebih mudah diserap sehingga bayi yang menyusu ASI
akan lebih sering menyusu yang berarti lebih sering terbangun di malam hari.
5. Para peneliti mengungkapkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI mengalami
fase REM lebih lama dibandingkan bayi yang mendapatkan susu formula. Hal
ini tentu saja baik bagi restorasi emosi dan kognitif sang bayi.
SETELAH 2 MINGGU SAMPAI 6 MINGGU
Sampai 1 bulan, periode tidur malamnya akan lebih panjang dibandingkan
periode tidur siangnya. Sekitar usia 4 – 6 minggu, pola tidur bayi menjadi
sedikit lebih teratur menjadi beberapa kali tidur panjang, yaitu sekitar
3 sampai 4 jam. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah ‚awareness’ bayi
terhadap siang-malam, siklus menyusui, beberapa proses biologis-hormonal.
Namun jangan terlalu berharap anda sudah akan mendapatkan pola tidur yang tetap
di usia ini, namun mulailah untuk memperkenalkan perbedaan siang dan malam
padanya. Kebanyakan bayi menjadi sangat rewel, sering nangis, dan sering
terjaga adalah di usia 6 minggu Setelah bayi melalui usia 6 minggu, kemungkinan
besar bayi mulai bisa tidur sampai 2 bahkan 3 jam. Bahkan di sore hari bayi
dapat tidur nyenyak sampai 3-5 jam.
Saat bayi berusia 1 atau 2 minggu, bayi mulai terjaga
lebih lama, dan memperlihatkan prilaku yang „gassy“ dan „fussy“. Hal ini
berlangsung sampai sekitar usia 6 minggu, dan setelah itu mereka jadi „tenang“
lagi. Perilaku yang irritable, rewel dan sering terjaga ini sering disalah
artikan sebagai „ibu yang stress“ atau ketidakcukupan suplai asi, atau bahkan
dianggap sebagai akibat ASI yang buruk. Hal ini tentu saja tidak benar. Fase
ini memang normal adanya sejalan dengan perkembangan kematangan otaknya.
Bersikaplah tenang. Fase ini akan berlalu dan jangan menyalahkan diri sendiri.
BAYI USIA 6 MINGGU -6 BULAN
Setelah bayi melalui usia 6 minggu, kemungkinan besar bayi mulai bisa tidur
sampai 2 bahkan 3 jam. Bahkan di sore hari bayi dapat tidur nyenyak sampai 3-5
jam. Bayi sampai usia 3 bulan, kebanyakan bayi terjaga di siang hari dan pada
senja hari. Kebiasaan tidur ini menjadi dapat diprediksi. Mereka cederung tidur
siang 2 atau 3 kali lebih lama. Waktu tidur malam mulai bergeser jadi sedikit
„lebih pagi“. Sampai usia 3 atau 4 bulan, bayi anda sudah mulai mengantuk
sekitar jam 7.30 malam atau jam 8.30 malam. Pada usia ini, ritme suhunya pun
semakin teratur sehingga membantu mereka untuk tidur lebih baik dan teratur. Di
usia ini, ibu masih harus ‚mengikuti’ kebutuhan bayi untuk bisa tidur dengan
baik. Susui mereka saat lapar, ganti popoknya saat basah dan tidurkan mereka
saat mereka membutuhkannya. Jangan terlalu berharap sudah ada jadwal yang pasti
dan jangan terlalu memaksakan kehendak ibu pada mereka. Setelah bayi melewati
usia 6 bulan maka bayi akan mulai menunjukkan pola tidur yang teratur dan dapat
diprediksi.
Tidur merupakan hasil interaksi yang kompleks antara berbagai peristiwa
biologis-kimia-hormonal dan pola tidur sangat berhubungan proses pematangan
atau maturasi fungsi otak. Oleh karena itu, tidur sangat penting bagi
perkembangan fisik dan mental anak.
Dengan memahami dasar ilmiah terjadinya proses tidur pada bayi anda –
mengapa pola tidur bayi begitu berbeda dengan pola tidur dewasa – dapat
membantu orang tua menemukan pola asuh yang tepat dan mengurangi rasa
‘frustrasi’ orang tua dalam mengasuh bayi mereka.
REFERENSI:
Thiedke CC. Sleep disorders and sleep problems in
childhood. Am Fam Physician 2000;63:277-84
The science of sleep. Douglas A. Sleep solutions
for your baby, toddler, and preschoolers. John Wiley and Son, Publisher,
Canada, 2006.
How parents can help their children establish healthy
seep habits. Weissbluth M. Healthy seep habits, happy child. The random
house publishing group, USA, 2003.
Kristiantini Dewi, dr, SpA.
indiGrow Child Development Center.