PEMBUATAN DAN MANFAAT BEBERAPA UNSUR LOGAM DAN
SENYAWANYA
Di antara logam alkali, natrium merupakan logam yang
paling banyak penggunaannya, baik sebagai unsur maupun sebagai senyawanya.
Seperti telah diketahui, senyawa logam alkali yang sejenis mempunyai kemiripan
sfat. Oleh karena senyawa natrium paling murah maka paling banyak digunakan.
Namun dalam hal-hal tertentu, senyawa logam akali lain tidak dapat digantikan
oleh senyawa natrium. Misalnya, kalium klorida (KCl) untuk pupuk tidak dapat
diganti dengan natrium klorida (NaCl), karena tumbuhan memerlukan unsur kalium,
bukan natrium.
Pada bagian berikut,
akan dibahas pembuatan natrium dan penggunaan natrium serta beberapa senyawa
natrium.
a. Pembuatan Natrium
Natrium dibuat dari elektrolisis lelehan natrium
klorida yang dicampur dengan kalsium klorida (sel Downs). Kalsium klorida
berguna untuk menurunkan titik cair (dengan cara itu titik leleh dapat
diturunkan dari 801⁰C menjadi sekitar 500⁰C).
b. Penggunaan Natrium
dan Senyawa Natrium
Natrium
Dewasa ini,
penggunaan yang semakin penting dari natrium adalah sebagai cairan pendingin
(coolant) pada reaktor nuklir. Selain itu, karena merupakan reduktor kuat,
natrium digunakan pada pengolahan logam-logam tertentu seperti litium, kalium,
zirkonium dan logam alkali yang lebih berat. Natrium juga digunakan untuk
membuat senyawa natrium yang tidak dapat dibuat dari natrium klorida, seperti
natrium peroksida (Na2O2). Sedikit natrium digunakan
dalam lampu natrium yang banyak digunakan sebagai penerangan jalan raya.
Natrium klorida
(NaCl)
Senyawa natrium yang
paling banyak diproduksi adalah natrium klorida (NaCl). Natrium klorida dibuat
dari air laut atau dari garam batu. Kegunaan natrium klorida antara lain
sebagai bahan baku untuk membuat natrium, klorin, dan senyawa-senyawa
natrium seperti NaOH dan natrium karbonat (Na2CO3); dalam
industri susu; mengawetkan ikan dan daging; mencairkan salju di jalan raya di
Negara yang bermusim dingin; regenerasi alat pelunak air; pengolahan kulit;
serta sebagai bumbu masak (garam dapur).
Natrium hidroksida
(NaOH)
Natrium hidroksida
dihasilkan melalui elektrolisis larutan natrium klorida. Natrium hidroksida
digunakan terutama dalam industri sabun, detergen, pulp, dan kertas, pengolahan
bauksit untuk pembuatan aluminium, tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi,
serta untuk membuat senyawa natrium lainnya seperti natrium hipoklorit (NaClO).
Natrium karbonat (Na2CO3)
Natrium karbonat
berasal dari sumber alam, yaitu trona, yang terdapat melimpah di Wyoming,
Amerika Serikat. Natrium karbonat dapat juga dibuat dari NaCl menurut proses
Solvay, dengan reaksi sebagai berikut.
NaCl(aq) + CO2(g)
+ NH3(aq) + H2O(l) → NaHCO3(s) + NH4Cl(aq)
Natrium hidrogen
karbonat (NaHCO3) yang terbentuk dipisahkan, kemudian dipanaskan sehingga
membentuk Na2CO3.
2NaHCO3(s)
→ Na2CO3(s) + H2O(g) + CO2(g)
Kegunaan utama dari
natrium karbonat adalah untuk pembuatan kaca (terutama kaca bejana). Selain itu
untuk membuat bahan-bahan kimia lainnya, industri pulp dan kertas, industri
detergen, dan bahan pelunak air.
Natrium bikarbonat
(NaHCO3)
Natrium bikarbonat
terbentuk sebagai hasil antara pada proses Solvay. Natrium bikarbonat disebut
jugasoda kue. Jika adonan yang mengandung natrium bikarbonat dipanggang,
senyawa itu akan terurai membebaskan CO2 yang memekarkan adonan
sehingga menjadi empuk karena adanya rongga-rongga gas di dalamnya. Baking
powder adalah campuran serbuk natrium bikarbonat dengan suatu zat yang
bersifat asam, seperti kalium hidrogen tartrat (KHC4H4O6).
Campuran bahan itu tidak bereaksi dalam keadaan kering, tetapi sekali bubuk itu
berada dalam adonan, keduanya akan bereaksi dan menghasilkan gas karbon
dioksida yang memekarkan adonan.
2. Magnesium
a. Pembuatan Magnesium
Di antara logam alkali tanah, magnesium paling banyak
diproduksi. Sama seperti pembuatan natrium, pembuatan magnesium juga dilakukan
melalui elektrolisis lelehan garam kloridanya.
Dalam industri,magnesium dibuat dari air laut melalui
tahap-tahap sebagai berikut. Mula-mula air laut dicampur dengan kapur (CaO)
sehingga magnesium mengendap sebagai magnesium hidroksida (Mg(OH)2).
CaO(s) + H2O(l) → 2Ca2+(aq) +
2OH-(aq)
Mg2+(aq) +
2OH-(aq) → Mg(OH)2(s)
Adapun CaO dibuat
dari batu kapur atau kulit kerang melalui pemanasan.
CaCO3(s) →
CaO(s) +CO2(g)
Endapan magnesium
hidroksida yang terbentuk, disaring kemudian direaksikan dengan larutan asam
klorida pekat.
Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq)
+ 2H2O(l)
Selanjutnya, larutan
diuapkan sehingga diperoleh kristal magnesium klorida (Mg Cl2).
Kristal itu kemudian dicairkan dan dielektrolisis.
MgCl2(l) →
Mg2+(l) + 2Cl-(l)
Katode: Mg2+(l) +2e → Mg(l)
Anode : 2Cl-(l) → Cl2(g)
+ 2e
b. Penggunaan Magnesium
Kegunaan utama magnesium adalah untuk membuat
logam-campur. Paduan magnesium dengan aluminium yang disebut magnalium,
merupakan logam yang kuat tetapi ringan, resisten terhadap asam maupun basa,
serta tahan korosi. Paduan itu digunakan untuk membuat komponen pesawat
terbang, rudal, bak truk, serta berbagai peralatan lainnya. Oleh karena
merupakan reduktor kuat, sedikit magnesium digunakan pada pengolahan logam
tertentu. Pembakaran magnesium menghasilkan cahaya yang sangat terang, sehingga
unsur itu digunakan untuk membuat kembang api.
3. Aluminium
a. Pembuatan Aluminium
Meskipun aluminium tergolong melimpah d kulit bumi,
mineral yang dapat dijadikan sumber komersial aluminium hanya bauksit. Bauksit
mengandung aluminium sebagai aluminium oksida (Al2O3). Pengolahan aluminium
dari bauksit ini berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pemurnian
bauksit sehingga diperoleh aluminium oksida murni (alumina). Tahap kedua adalah
peleburan (reduksi) alumina.
Pengolahan aluminium oksida dari bauksit didasarkan
pada sifat amfoter dari oksida aluminium itu. Pengotor utama dalam bauksit
biasanya terdiri atas SiO2, Fe2O3, dan TiO2.
Apabila bauksit dilarutkan dalam larutan natrium hidroksida, maka aluminium
oksida akan larut sedangkan pengotornya tidak.
Al2O3(s)
+2NaOH(aq) +3H2O(l) → 2NaAl(OH)4(aq)
Pengotor dipisahkan
dengan penyaringan. Selanjutnya, aluminium diendapkan dari filtrate dengan
mengalirkan gas karbon dioksida dan pengenceran.
2NaAl(OH)4(aq)
+ CO2(g) → 2Al(OH)3(s) +Na2CO3(aq)
+H2O(l)
Endapan aluminium
hidroksida disaring, dikeringkan lalu dipanaskan sehingga diperoleh aluminium
oksida murni (alumina).
Selanjutnya pada tahap kedua, reduksi aluminium oksida
dilakukan melalui elektrolisis menurut proses Hall-Heroult. Metode
elektrolisis itu ditemukan secara terpisah tetapi hamper bersamaan pada tahun
1886 oleh dua orang peneliti muda, yaitu Charles M.Halt di
Amerika Serikat danPaul Heroult di Perancis. Kita ingat bahwa
aluminium oksida mempunyai titik leleh yang sangat tinggi, yaitu lebih dari
2000⁰C. Oleh karena itu, elektrolisis lelehan aluminium oksida murni tidak
ekonomis. Dalam proses Hall-Heroult, aluminium oksida dilarutkan dalam lelehan
kriolit (Na3AlF6) dalam bejana dari baja berlapis grafit
yang sekaligus berfungsi sebagai katode. Dengan cara itu, elektrolisis dapat
dilangsungkan pada suhu 950⁰C. Sebagai anode digunakan batang grafit.
Elektrolisis menghasilkan aluminium di katode, sedangkan di anode terbentuk gas
oksigen dan karbon dioksida. Sebenarnya reaksi elektrolisis ini berlangsung
rumit dan belum sepenuhnya dipahami, tetapi dengan mengacu pada hasil akhirnya
dapat dituliskan sebagai berikut.
Al2O3(l) → 2Al3+(l)
+ 3O2-(l)
Katode: Al3+(l) + 3e → Al(l)
Anode: 2O2-(l) → O2(g)
+4e
C(s) + 2O2-(l) → CO2(g) + 4e
Jadi selama elektrolisis, anode terus menerus
dihabiskan. Untuk memproduksi 1 kg aluminium, rata-rata dihabiskan 0,44 kg
anode karbon.
b. Penggunaan Aluminium
dan Senyawanya
1. Aluminium
Aluminium memiliki
banyak kegunaan. Penggunaan aluminium didasarkan pada beberapa sifatnya yang
khas, yaitu:
· Ringan
(massa jenis 2,7 g cm-3),
· Tahan karat,
· Mudah dibentuk,
· Dapat dipadu dengan
logam lain, dan
· Tidak beracun.
·
Berikut ini diberikan
beberapa contoh penggunaan aluminium.
1. Sektor industri
otomotif: untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan bermotor lainnya, untuk
membuat badan pesawat terbang.
2. Sektor pembangunan
perumahan: untuk kusen dan jendela.
3. Sektor industri dan
makanan: aluminium foil dan kaleng aluminium untuk kemasan berbagai jenis
produk makanan dan minuman.
4. Sektor lainnya: untuk
kabel listrik, perabotan rumah tangga, dan barang kerajinan.
5. Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III)
oksida. Termit digunakan untuk mengelas baja di tempat, misalnya untuk
menyambung rel kereta api. Campuran itu bereaksi sangat eksoterm sehingga panas
yang dihasilkan dapat melelehkan baja, sementara besi yang terbentuk akan
menyambung baja yang dilas.Persamaan reaksinya
adalah:
2Al +Fe2O3 →
Al2O3 + 2Fe
2. Aluminium sulfat [Al2(SO4)3]
Aluminium sulfat yang
digunakan pada pengolahan air minum, yaitu untuk mempercepat koagulasi lumpur
koloidal.
4. Besi
a. Pembuatan Besi
Besi diolah dari bijihnya dalam suatu tungku yang
disebut tanur tiup (blast furnace). Tanur tiup
berbentuk silinder raksasa dengan tinggi 30 m atau lebih dan diameter bagian
tengah sekitar 8 m.
Bahan yang digunakan pada pengolahan besi, selain
bijih besi adalah kokas (C) dan batu kapur (CaCO3). Kokas berfungsi
sebagai reduktor, sedangkan batu kapur berfungsi sebagai fluks,
yaitu bahan yang akan bereaksi dengan pengotor dalam bijih besi dan memisahkan
pengotor itu dalam bentuk cairan kental yang disebutterak (slag).
Komposisi bahan-bahan tersebut bergantung pada pengotor dalam bijih besi. Bijih
besi mengandung pengotor, baik yang bersifat basa seperti CaO, MgO, dan MnO.
Akan tetapi, biasanya pengotor yang bersifat asam lebih banyak, sehingga perlu
ditambahkan fluks yang bersifat basa, yaitu CaCO3.
Proses/reaksi yang terjadi pada pengolahan besi scara
garis besar sebagai berikut. Bijih besi, kokas, dan batu kapur diumpankan dari
puncak tanur, sementara dari bagian bawah ditiupkan udara panas. Kokas terbakar
pada bagian bawah tanur dengan membebaskan kalor, sehingga suhu di daerah itu
dapat mencapai 2000⁰C.
C(s) + O2(g)
→ CO2(g) + kalor
Ketika bergerak naik,
gas CO2 yang baru terbentuk itu bereaksi lagi dengan kokas yang
bergerak turun membentuk CO.
CO2(g) +
C(s) → 2CO(g)
Gas CO inilah
yang akan mereduksi bijih besi secara bertahap.
(+3) (+3/+2) (+2) (0)
Fe2O3 →
Fe3O4 → FeO → Fe
Tahap 1 : 3Fe2O3 +CO
→ 2Fe3O4 + CO2
Tahap 2 : Fe3O4 +CO
→ 3FeO + CO2
Tahap 3 : FeO + CO →
Fe + CO2
Reaksi totalnya dapat dituliskan sebagai berikut.
Fe2O3(s)
+ 3CO(g) → 2Fe(l) + 3CO2(g)
Oleh karena suhu
tanur sangat tinggi, besi yang terbentuk berupa lelehan. Reaksi pembentukan
terak yang menghilangkan pengotor berlangsung sebagai berikut.
CaCO3(s) →
CaO(s) + CO2(g) (800-900⁰C)
CaO(s) + SiO2(s)
→ CaSiO3(l) (1200⁰C)
3CaO(s) + P2O5(g) → Ca3(PO4)2(l) (1200⁰C)
Besi yang dihasilkan dari tanur
tiup disebut besi gubal (pig iron) atau besi kasar,
mengandung kira-kira 95% besi, 3-4% karbon, dan sisanya pengotor lain seperti
Mn, Si, dan P. Besi gubal bersifat keras tetapi rapuh. Pada umumnya, sebagian
besar besi gubal langsung diproses untuk membuat baja. Sebagian lain dapat dialirkan
ke dalam cetakan sehingga diperoleh besi tuang (cast iron).
Besi tempa diperoleh dari besi gubal dengan mengurangi kadar karbon. Besi tempa
lebih lunak dan tidak rapuh.
b. Penggunaan Besi
Besi adalah logam yang paling luas dan paling banyak
penggunaannya, yaitu sekitar 14 kali total penggunaan semua logam lainnya. Hal
tersebut disebabkan tiga alasan berikut.
1. Bijih besi relatif
melimpah dan tersebar di berbagai penjuru dunia.
2. Pengolahan besi
relatif mudah dan murah.
3. Sifat-sifat besi
mudah dimodifikasi.
Kegunaan utama dari besi adalah untuk membuat baja.
Baja adalah istilah yang digunakan untuk semua logam campur (aliase) dari besi.
Jenis baja sangat beragam, sehingga penggunaannya sanagt luas, mulai dari
mainan anak-anak, perkakas dapur, industri kendaraan, konstruksi bangunan,
jembatan, rel kereta api, dan sebagainya. Salah satu contoh baja yag paling
terkenal adalah baja tahan karat (stainless steels), yang merupakan
paduan besi dengan kromium (14-18%) dan nikel (7-9%). Baja tahan karat digunakan
untuk membuat perkakas seperti gunting, obeng, dan kunci; perkakas dapur
seperti sendok, dan panic; dan sebagainya.
c. Pembuatan Baja
Logam-logam campur dari besi
disebut baja. Perubahan yang harus dilakukan pada pembuatan baja
dari besi gubal, yaitu:
1. Menurunkan
kadar karbon dari 3-4% menjadi 0-1,5%,
2. Menghilangkan
pengotor seperti Si, Mn, dan P,
3. Menambahkan
logam-logam campur seperti Ni dan Cr, sesuai dengan jenis baja yang akan
dibuat.
Teknologi pembuatan baja
secara murah dan cepat ditemukan oleh Henry Bessemer dari
Inggris pada tahun 1856. Setelah itu, terjadi perkembangan pesat. Pada tahun
1860, dikembangkan tungku terbuka (open hearth furnance) oleh William
Siemens, juga dari Inggris. Kini, kebanyakan baja dibuat dengan tungku
oksigen (basic oxygen process).
Tungku oksigen adalah
silinder baja raksasa dengan pelapis yang bersifat basa pada bagian dalamnya.
Tungku ini berkapasitas sekitar 200 ton besi cair, 80 ton besi bekas, dan 18 ton
kapur (CaO) sebagai fluks. Ke dalam campuran yang berupa cairan yang sangat
panas ini ditiupkan oksigen murni melalui pipa berpendingin. Gas oksigen akan
mengoksidasikan karbon menjadi karbon monoksida (CO), sedangkan pengotor
lainnya dipisahkan ke dalam terak. Proses pembuatan baja dengan tungku oksigen
hanya memerlukan waktu sekitar 22 menit.
Beberapa jenis baja diberikan pada Tabel 3.18.
Nama
|
Komposisi
|
Sifat Khas
|
Penggunaan
|
Baja mangan
|
10-18% Mn
|
Keras, kuat, dan awet
|
Rel kereta api, lapis baja kendaraan perang, mesin
penghancur batu
|
Baja silikon
|
1-5% Si
|
Keras, kuat, sifat magnetnya
kuat
|
Magnet
|
Durion
|
12-15% Si
|
Tahan karat, tahan asam
|
Pipa, ketel, kondensor dan lain-lain
|
Invar
|
36% Ni
|
Koefisien mulai rendah
|
Alat pengukur (meteran)
|
Baja kromium-vanadium
|
1-10% Cr
0,15 V
|
Kuat, tahan terhadap
tekanan/beban
|
As kendaraan
|
Baja tahan karat
|
14-18% Cr
7-9% Ni
|
Tahan karat
|
Alat-alat pemotong, perkakas
dapur, alat-alat lain
|
5. Tembaga
a. Pembuatan Tembaga
Bijih tembaga yang terpenting adalah kalkopirit(CuFeS2).
Sebenarnya tembaga mudah direduksi. Akan tetapi, adanya besi dalam bijih
tembaga membuat proses pengolahan tembaga menjadi relatif sulit. Pengolahan tembaga melalui
beberapa tahap, yaitu flotasi, pemanggangan, peleburan, pengubahan, dan
elektrolisis.
Pada umumnya, bijih tembaga hanya
mengandung 0,5% Cu. Melalui pengapungan dapat diperoleh bijih pekat yang
mengandung 20-40% Cu. Bijih pekat itu kemudian dipanggang untuk mengubah besi
sulfide menjadi besi oksida, sedangkan tembaga tetap berupa sulfida.
4CuFeS2 + 9O2 → 2Cu2S
+ 2Fe2O3 + 6SO2
Bijih yang sudah melalui
pemanggangan kemudian dilebur sehingga bahan tersebut mencair dan terpisah
menjadi dua lapisan. Lapisan bawah disebut “copper matte” yang
mengandung Cu2S dan besi cair, sedangkan lapisan atas merupakan
terak silikat yang antara lain mengandung FeSiO3. Selanjutnya, “copper
matte”dipindahkan ke dalam tungku lain dan ditiupkan udara sehingga terjadi
reaksi redoks yang menghasilkan tembaga lepuh (blister copper).
2Cu2S + 3O2 → 2Cu2O
+ 2SO2
Cu2S + Cu2O → 2Cu + SO2
Tembaga lepuh adalah tembaga yang
mengandung gelembung gas SO2 beku. Tembaga lepuh mengandung
98-99% Cu dengan berbagai jenis pengotor seperti besi, zink, perak, emas, dan
platina.
Pemurnian tembaga dilakukan
dengan elektrolisis. Tembaga lepuh digunakan sebagai anode, sedangkan tembaga
murni digunakan sebagai katodenya. Elektrolit yang digunakan adalah larutan
CuSO4. Selama elektrolisis, Cu dipindahkan dari anode ke katode. Dengan menggunakan potensial tertentu, bahan pengotor
dapat terpisah.
b. Penggunaan Tembaga
Tembaga adalah logam yang berwarna kuning merah dan
tergolong logam yang kurang aktif. Dalam udara lembab, tembaga terkorosi secara
perlahan-lahan. Mula-mula warnanya menjadi cokelat karena terbentuknya lapisan
tipis CuO atau CuS. Lama kelamaan menjadi berwarna hijau karena terbentuknya
tembaga karbonat basa, Cu2(OH)2CO3. Hal
seperti itu sering terlihat pada patung atau barang kerajinan yang terbuat dari
tembaga atau perunggu.
Penggunaan utama tembaga adalah untuk kabel listrik.
Selain itu, tembaga digunakan untuk membuat paduan logam seperti perunggu (Cu +
Sn) dan kuningan (Cu + Zn). Perunggu banyak digunakan untuk perhiasan, senjata
(seperti pisau dan tombak), lonceng, dan alat musik. Perunggu berwarna kuning
cerah seperti emas, sehingga banyak digunakan untuk perhiasan.
6. Timah, Kromium, dan
Emas
Timah adalah logam yang relatif lunak, berwarna putih
perak dan tahan karat. Timah terutama digunakan untuk membuat kaleng kemasan,
seperti untuk roti, susu, cat, dan buah. Kegunaan lain dari timah adalah untuk
membuat logam campur, misalnya perunggu (paduan timah, tembaga, dan zink) dan
solder (paduan timah dan timbel).
Kromium adalah logam yang sangat mengkilap, keras dan
tahan karat. Lebih dari separo produksi kromium digunakan dalam industri logam
dan sekitar seperti lainnya sebagai refraktori terutama karena mempunyai titik
leleh yang tinggi (1875⁰C) dan koefisien muai yang tidak terlalu besar. Dalam industri logam, kromium
terutama digunakan untuk membuat paduan (aliase) dengan besi, nikel, dan
kobalt. Penambahan kromium memberikan kekuatan dan kekerasan serta sifat tahan
karat pada paduan logam. Baja tahan karat (stainless steel) mengandung
sekitar 14% kromium. Oleh karena kekerasannya, paduan kromium dengan kobalt dan
tungsten (wolfram) digunakan untuk membuat mesin potong. Kromium digunakan
dalam membuat berbagai macam pernik kendaraan bermotor karena sangat mengkilap.
Emas tergolong logam mulia,
berwarna kuning mengkilap, tahan karat, mudah ditempa dan dapat diukur. Pada
umumnya, emas ditemukan sebagai unsur bebas. Emas mempunyai massa jenis yang
relatif besar, sehingga pemisahannya dilakukan dengan mengayak. Butiran emas
dapat dipisahkan dengan menggunakan raksa. Emas selanjutnya dapat dipisahkan
dengan pemanasan sehingga raksa menguap dan dapat digunakan kembali.
Pertanyaan :
1. Apakah natrium dapat
dibuat dari elektrolisis larutan NaCl? Jelaskan!
2. Sebutkan kegunaan
utama dari:
a. Natrium,
b. Natrium klorida,
c. Natrium hidroksida,
d. Natrium karbonat,
e. Natrium bikarbonat.
3. Tulislah semua reaksi
yang terjadi pada pengolahan magnesium dari air laut hingga diperoleh logam
magnesium!
4. Sebutkan
kegunaan utama logam magnesium.
5. Jelaskan proses
pemurnian bauksit!
6. Apa fungsi
kriolit pada pengolahan aluminium?
7. Mengapa aluminium
tidak dibuat dari:
a. Elektrolisis lelehan
aluminium klorida?
b. Elektrolisis larutan
aluminium sulfat?
8. Sebutkan 3 hal yang
menyebabkan pengolahan aluminium boros energi!
9. Sebutkan
kegunaan utama logam aluminium!
10. Mengapa
aluminium banyak digunakan dalam industri?
11. Jelaskan
fungsi batu kapur dan kokas pada pengolahan besi dengan tanur tiup!
12. Tuliskan
reaksi-reaksi yang terjadi pada bijih besi sehingga menjadi besi gubal!
13. Tuliskan reaksi
pembentukan terak!
14. Sebutkan kegunaan
utama besi!
15. Sebutkan prinsip
pengubahan besi gubal menjadi baja!
16. Sebutkan
komposisi baja tahan karat!
17. Sebutkan
keungulan baja tahan karat!
18. Pengolahan tembaga melalui tahap-tahap;
flotasi-pemanggangan-peleburan-elektrolisis. Sebutkan perubahan yang terjadi pada masing-masing
tahap tersebut.
19. Mengapa tembaga
banyak digunakan sebagai kabel listrik?
20. Sebutkanlah
beberapa penggunaan dari kuningan!
21. Sebutkan
penggunaan utama logam timah!
22. Sebutkan
penggunaan utama dari kromium!
23. Untuk tujuan apa chromplating dilakukan?
24. Mengapa emas tahan
karat?
25. Sebutkan
kegunaan utama dari emas!
26. Penambangan emas sering menyebabkan pencemaran air karena limbah merkuri. Apa fungsi merkuri pada penambangan emas?
kita juga punya nih artikel mengenai 'Industri Logam', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6271/1/JURNAL%20DEDI.pdf
trimakasih
semoga bermanfaat