FUNGSI AUTOSUM
Penggunaan
Rumus dan Fungsi
Mengenal Operasi Hitung
Beberapa arithmetic operator dalam excel 2007 yang
sering digunakan adalah:
1.
+ (plus) digunakan untuk menghitung penjumlahan
2.
– (minus) digunakan untuk menghitung pengurangan
3.
* (kali) digunakan untuk menghitung perkalian
4.
/ (bagi) digunakan untuk menghitung pembagian
5.
% (persen) digunakan untuk mengitung persentase
6.
^ (pangkat) digunakan untuk menghitung pangkat
Fungsi SUM
Untuk menghemat waktu pengerjaan dengan menjumlahkan
satu per satu cell, excel menyediakan fasilitas menjumlah yang lebih cepat
dengan rumus SUM.
Langkah-langkahnya adalah;
1.
Aktif di cell tempat hasil penjumlahan akan
ditampilkan
2.
Ketikkan rumus =SUM(sorot area angka yang hendak di
jumlahkan) contoh =SUM(B3:B10)
Artinya ingin menjumlahkan nilai dari cell B3 hingga
cell B10
1.
Fungsi sum juga dapat diakses dengan aktif ke tab
formulas > insert functions > pilih SUM (atau dengan mengetikkan SUM pada
isian search for a function
2.
Selain dengan akses ke tab formula > insert
function > SUM maupun langsung mengetikkan rumusnyab pada formula bar,
penjumlahan juga dapat dilakukan dengan aktif ke tab formula > auto
SUM atau dengan memilih symbol ∑ pada tab home (sama dengan auto sum)
Fungsi LOGIKA IF
Fungsi logika IF digunakan untuk menampilkan beberapa
kemungkinan nilai/ hasil sesuai dengan kondisi tertentu.
Bentuk Umum dari fungsi IF adalah
=IF(logical_test,[value if true],[value if false])
Langkah-langkah pengerjaan perhitungan dengan
menggunakan rumus IF adalah:
1.
Tentukan kategori/ batasan untuk suatu kondisi dengan
beberapa alternative kondisi. Contoh jika peserta mempunyai nilai > nilai x
mendapat hadiah XXX, jika mempunyai nilai > nilai y mendapat hadiah YYY,
jika tidak mencapai maka tidak mendapat hadiah
2.
Ketikkan formula IF pada formula bar. contoh
=IF(B3>=90,”hadiah kamera”,IF(B3>=80,”hadiah
foto studio + make up”,IF(B3>=70,”hadiah kenang-kenangan,” “))) kemudian
enter
Artinya jika seorang peserta yang memiliki nilai di
cell B3 diatas atau sama dengan 90 mendapat hadiah kamera, jika nilainya 80-89
mendapat hadiah foto studio + make up, jika nilainya 70-79 mendapat hadiah
kenang-kenangan, jika nilainya lebih kecil atau sama dengan 69 tidak mendapat
apapun.
1.
Rumus IF juga dapat ditampilkan dengan aktif di tab
formulas > insert function > ketikkan IF pada seach for a formula >
OK.
2.
Isikan Logical tes dengan B3>=80, value_if_true
dengan “hadiah kamera”, value _if_false dengan IF(B3>=80,”hadiah foto studio
+ make up”,IF(B3>=70,”hadiah kenang-kenangan,” “)) kemudian klik OK
Rumus IF dapat juga digabung dengan beberapa rumus
logika lainnya seperti AND, OR, NOT, dan sebagainya. Berikut contoh penggunaan
IF dengan penggabungan logika AND
Fungsi VLOOKUP
Fungsi Vlookup berguna untuk membaca data secara
vertical pada suatu cell atau range.
Bentuk umum fungsi VLOOKUP adalah:
=VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num)
Langkah – langkah untuk menggunakan fungsi VLOOKUP
adalah:
1.
Sebelum menggunakan rumus VLOOKUP, data sumber/ table
arraynya di urutkan terlebih dahulu secara ascending/ sort a> z
2.
Aktiflah pada cell dimana hasil VLOOKUP akan
ditampilkan, kemudian ketikkan rumus VLOOKUP di formula bar, misalnya:
=VLOOKUP(A3,$A$12:$C$16,2). Artinya kita akan mengisi misalnya cell F3 (cell
yang dipilih untuk tampil hasil fungsi) dengan nilai dari table referensi A12
hingga C16 dengan hasil adalah kolom ke dua dari table referensi =nilai dari
cell B12:B16. Table array diberikan symbol $ agar referensinya tidak bergeser
saat formula yang sama di copy ke baris berikutnya. Symbol $ dapat diketik
manual atau dengan menggunakan short cut F4.
3.
Selain dengan menggetikkan rumus tersebut pada formula
bar, fungsi VLOOKUP dapat dieksekusi dengan aktif di tab formulas > insert
functions > ketikkan VLOOKUP pada search for a formula > OK
4.
Setelah aktif window formula VLOOKUP, isilah lookup
value dengan A3, table array dengan mensorot cell A12 hingga C16, col_index_num
isilah dengan 2 > OK
Berikut contoh lain penggunaan VLOOKUP dengan
penggunaan table referensi pada sheet yang berbeda dengan sheet aktif.
Artinya table referensi ada di sheet table registrasi
peserta dengan data terdapat pada cell B3 hingga C17, dengan nilai yang akan
ditampilkan pada kolom C di sheet hasil festival adalah dari kolom ke 2 dari
table referensi tersebut (C3:C17)
Rumus VLOOKUP juga dapat digabungkan dengan beberapa
rumus lain. Contohnya VLOOKUP digabung dengan SUM,digunakan untuk menjumlahkan
nilai dari hasil lookup dengan nilai konstanta/nilai tertentu untuk keseluruhan
nilai kolom dalam table tersebut.
Contoh rumusnya =SUM(D4*VLOOKUP(B4,$B$12:$D$17,3))
Fungsi Statistik
1. Max
(Range)
: mencari nilai terbesar dari suatu range.
2. Min
(Range)
: mencari nilai
terkecil dari suatu range.
3. Sum (Range)
: mencari jumlah dari isi data yang terdapat pada suatu range.
4. Average (Range) : mencari nilai
rata-rata dari suatu range.
5. Count
(Range) : mencari jumlah data yang
terdapat pada suatu range.
Langkah untuk menggunakan fungsi statistic adalah:
1.
Pastikan semua data yang ada pada table yang akan
dihitung dengan fungsi statistic telah benar dan tidak ada data dengan symbol
mata uang/ pemisah antara ribu,juta ataupun satuan tertentu yang ditulis secara
manual. Aktiflah pada cell yang dikehendaki untuk menampilkan hasil dari fungsi
statistic tersebut.
2.
Jika ingin menjumlahkan data yang ada maka ketikkan
=COUNT(sel awal:sel akhir)
3.
Jika ingin mengetahui nilai maksimum dari suatu table
=MAX(sel awal:sel akhir)
4.
Jika ingin mengetahui nilai minimum dari suatu table
=MIN(sel awal:sel akhir)
5.
Langkah diatas juga dapat dilakukan dengan aktif ke
tab formulas > insert functions > pilih jenis operasi statistic yang
dikehendaki kemudian OK. Untuk isian kolom numer_1 sorotlah range data yang
akan dihitung nilai statistiknya > OK
Fungsi LOGIKA COUNTIF
Fungsi logika COUNTIF digunakan untuk melakukan
perhitungan COUNT dengan criteria tertentu. Contoh penggunaan COUNTIF adalah
=COUNTIF(F31:F42,”>=95”)
Artinya ingin mengetahui jumlah data yang nilainya
lebih besar atau sama dengan 95 dari sel F31 hingga sel F42.
Fungsi Finansial
Fungsi financial adalah kumpulan fungsi yang berguna
untuk menghitung data-data keuangan. Aplikasi fungsi financial yang sering
dipakai antara lain: menghitung nilai investasi pada bank, menghitung penurunan
harga, dan perhitungan pembayaran cicilan.
Fungsi FV (Future Value)
Beberapa elemen dalam fungsi FV adalah:
1.
Rate (tingkat suku bunga)
2.
Nper (jumlah periode angsuran)
3.
Pmt (besar angsuran yang dibayarakan)
4.
PV (nilai saat ini yang akan dihitung nilainya di masa
depan)
5.
Type (jatuh tempo pembayaran angsuran) jika nilainya 1
maka pembayaran dilakukan di awal periode, jika nilainya 0 maka pembayaran
dilakukan di akhir periode.
Bentuk umum fungsi FV adalah:
=FV(rate;nper;pmt;pv;type)
Contoh: misalkan untuk membeli sebuah rumah tipe 21
diperlukan biaya Rp.50.000.000,00. Berapa uang uang yang diperlukan untuk
membeli rumah tersebut 20 tahun mendatang, jika diasumsikan inflasinya=8%.
Langkah pengerjaannya:
1.
Tentukan cell tempat menampilkan hasil perhitungan FV
2.
Aktif di tab formulas > insert functions >
ketikkan FV pada serch for a formula > OK
3.
Isilah Rate dengan 0.08 (karena inflasi 8%)
4.
Isilah Nper dengan 20 (karena 20 tahun)
5.
Isilah Pmt dengan 0 (karena tidak dilakukan cicilan)
6.
Isilah PV dengan -50.000.000 (nilai 50 juta minus
karena diasumsikan 50 juta dikeluarkan saat ini)
7.
Dari hasil perhitungan tersebut akan dihasilkan
nominal Rp. 233.047.857,19
Fungsi PMT
Fungsi Pmt berguna untuk menghitung besar angsuran
pinjaman/ cicilan. Elemen yang ada dalam rumus Pmt sama dengan elemen dalam
rumus FV yakni rate, nper, pmt, PV,FV dan type.
Bentuk umum rumus PMTadalah:
=PMT(rate;nper;pmt;pv;fv;type)
Contoh: jika seseorang ingin membeli rumah seharga Rp.
200.000.000,00, maka berapa cicilan perbulannya, jika suku bunga = 9.75%, dan
cicilan akan dilakukan selama 5 tahun.
Langkah pengerjaan:
1.
Tentukan cell tempat menampilkan hasil perhitungan PMT
2.
Aktif di tab formulas > insert functions >
ketikkan PMT pada serch for a formula > OK
3.
Isilah Rate dengan 0.975/12 (karena suku bunga 9.75%
untuk 1 tahun, sehingga untuk tiap bulannya dibagi dengan 12)
4.
Isilah Nper dengan 5*12 (karena periode cicilan selama
5 tahun dengan total sama dengan 60 bulan)
5.
Isilah FV dengan 0 (karena tidak diketahui nilai masa
depannya, melainkan harga rumah saat ini)
6.
Isilah PV dengan -200.000.000 (nilai 200 juta minus
karena diasumsikan 200 juta dikeluarkan saat ini)
7.
Isilah Type dengan 0 (pembayaran pada akhir bulan)
8.
Dari hasil perhitungan tersebut akan dihasilkan
nominal Rp. 4.224.848,73. Besar cicilan yang harus dibayarakan perbulannya
adalah 4.224.848,73.
Fungsi SLN
Fungsi SLN berguna untuk menghitung depresiasi dari
suatu barang. Elemen-elemen yang terdapat dalam formula SLN adalah:
1.
Cost (harga perolehan barang tersebut/ harga beli/
harga beli+biaya perolehan)
2.
Salvage (nilai/ harga jual yang masih bisa dicapai
oleh barang tersebut setelah dipakai Selama periode tertentu)
3.
Life (lama pemakaian barang tersebut)
Bentuk umum fungsi SLN adalah: =SLN(cost;salvage;life)
Contoh: jika seserang membeli mobil dengan harga Rp.
119.000.000,00, setelah 4 tahun dijual dengan harga jual Rp. 99.000.000,00,
maka berapa depresiasi mobil tersebut?
Langlah pengerjaannya:
1.
Tentukan cell tempat menampilkan hasil perhitungan SLN
2.
Aktif di tab formulas > insert functions >
ketikkan SLN pada serch for a formula > OK
3.
Isilah cost dengan 119000000 (karena harga beli mobil
119 juta)
4.
Isilah salvage dengan 99000000 (karena harga jual
mobil 99 juta)
5.
Isilah life dengan 4 (karena mobil hanya digunakan
selama 4 tahun)
6.
Diperoleh hasil Rp. 3.333.333,33 (nilai depresiasi
dari mobil)
THREE-DIMENSIONAL REFERENCE
Reference bisa dipakai untuk melakukan kalkulasi
terhadap sel yang tersebar dalam banyak worksheet. Semisal data penjualan
dicatat menggunakan Excel. Untuk tiap bulan digunakan satu worksheet. Misalkan
di dalam tiap worksheet total penjualan dicatat dalam sel A100.
Jika ingin diketahui total penjualan dalam satu tahun
digunakan formula berikut :
=SUM(Sheet1:Sheet12!A100)
NAME
Sekelompok sel bisa diberi nama. Peraturan untuk
pemberian nama adalah sebagai berikut:
1.
Semua nama dimulai dengan huruf, backslash ( \ ), atau
underscore ( _ )
2.
Angka boleh dipakai
3.
Spasi tidak diperbolehkan
4.
Bentuk referensi terhadap sel tidak boleh dipakai
(contoh B5, $A1)
5.
Nama bisa berupa 1 huruf (kecuali R dan C)
6.
Untuk mendefinisikan Name dapat dilakuan dengan
shortcut Ctrl +F3
Jika ingin menambahkan nilai data yang sebelumnya
telah diberikan nama, maka penjumlahan dapat dilakukan dengan: =SUM(nama range
tersebut)
Format Cell
Format cell digunakan untuk mengatur jenis data yang
ada dalam suatu cell. Beberapa jenis pengaturan yang tersedia dalam format cell
adalah: general, number, currency, accounting, date, time, percentage,
fraction, scientific, text, special,custom. Selain mengatur jenis dari data
yang ada pada suatu cell, format cell juga memiliki fitur untuk mengatur
alignment, font, border, fill, dan protection.
Langkah yang dapat dilakukan untuk memformat jenis
data dalam suatu cell:
1.
Klik kanan> format cell
2.
Pilih jenis data yang sesuai pada menu number. Jika
data berupa tanggal, maka pilihlah date, kemudian pada kolom type yang ada
disebelah kanan list pilihan, pilihlah jenis format tanggal yang dikehendaki.
Jika data berupa number dan ingin diberikan nilai desimalnya, maka pilihlah
number dan pada decimal place, tentukan jumlah angka di belakang koma yang
dikehendaki. Untuk data yang berupa nilai mata uang, maka pilihlah currency
dengan symbol sesuaikan dengan symbol mata uang yang dikehendaki.
3.
Jika pilihan tidak ada maka dapat dibuat dengan
menggunakan custom. Contoh jika ingin menampilkan satuan “orang” pada kehadiran
rapat kepengurusan maka pada custom ketikkan 0” orang” demikian pula untuk
jenis satuan yang lain yang belum tersedia
Beberapa short cut tambahan:
Untuk memasukkan data tanggal sekarang Ctrl+;
Untuk memasukkan data waktu sekarang Ctrl+Shift+:
Untuk berpindah dari format tanggal ke angka serial,
gunakan Ctrl+Shift+~
Untuk mengembalikan ke format tanggal klik format cell
> date