Bird

salju

cursor

header

http://aridhoprahasti.blogspot.com/
Blog Advertising

Slde

lintas me

Rabu, 22 Mei 2013

Fungs Sistem Imun Pada Makhluk Hdup



n  Fungsi:
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit;
    menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme
    atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan
    virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak 
    (debris sel) untuk perbaikan jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
n  Sasaran utama: bakteri patogen & virus
n  Leukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)



  1. Bakteri
  2. Virus
  3. Jamur
  4. Protozoa bersel satu
  5. Parasit

Struktur Sistem Imun

n  Organ sistem imun berada di seluruh bagian tubuh ® organ limfoid
n  Organ limfoid: ‘rumah’ bg limfosit
n  Jaringan limfoid primer:
(1) kelenjar thymus
(2) sumsum tulang
n  Jaringan limfoid sekunder:
(1) berkapsul: limpa & kelenjar limf
(2) tdk berkapsul: tonsil, GALT (gut-associated
     lymphoid tissue
), jar.limfoid di kulit,
     sal.napas, kemih, & reproduksi

Jaringan Limfoid
n  Merupakan jaringan yang memproduksi, menyimpan, & memproses limfosit
n  Mencakup: sumsum tulang, kel.limfe, limpa, thymus, tonsil, adenoid, appendiks, & agregat jar.limf di sal.cerna (GALT= gut-associated lymphoid tissue/ Plak Peyer)
n   

Sistem Imun

n  Pertahanan lapis pertama:
Pertahanan fisik (physical barrier)
n  Ada 2 sistem kekebalan tubuh:
1. Sistem kekebalan
    nonspesifik (didapat)
    (innate immune system)
2. Sistem kekebalan spesifik
    (dipelajari/adaptif)
    (learned/adaptive
    immune system
)


Respons Imun
Tahap:
n  Deteksi & mengenali benda asing
n  Komunikasi dg sel lain untuk berespons
n  Rekruitmen bantuan & koordinasi respons
n  Destruksi atau supresi penginvasi
 
Þ antibodi & sitokin

  1. Respons imun alami nonspesifik
    - ada sejak lahir
    - tdk memiliki target ttt
    - terjadi dlm bbrp menit – jam
      
    ® Reaksi inflamasi
  2. Respons imun didapat spesifik
    - spesifik untuk jenis ttt
    - respons thd paparan I tjd dlm bbrp hari, paparan berikutnya lebih cepat


Pertahanan Lapis Pertama
n  Kulit & membran mukosa yang utuh
n  Kelenjar keringat, sebum, & airmata ® mensekresi zat kimia & bersifat bakterisid
n  Mukus, silia, tight junction, desmosom, sel keratin & lysozim di lapisan epitel
n  Rambut pd lubang hidung
n  Flora normal

Sistem Kekebalan Non-spesifik
n  Dapat mendeteksi adanya benda asing & melindungi tubuh dari kerusakan yang diakibatkannya, namun tdk dpt mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
n  Yang termasuk dlm sistem ini:
1. Reaksi inflamasi/peradangan
2. Protein antivirus (interferon)
3. Sel natural killer (NK)
4. Sistem komplemen

Inflamasi/ Peradangan
n  Merupakan respons lokal tubuh thd infeksi atau perlukaan
n  Tidak spesifik hanya untuk infeksi mikroba, tetapi respons yg sama juga terjadi pada perlukaan akibat suhu dingin, panas, atau trauma
n  Pemeran utama: fagosit, a.l: neutrofil, monosit, & makrofag

Tahap inflamasi
  1. Masuknya bakteri ke dalam jaringan
  2. Vasodilatasi sistem mikrosirkulasi area yg terinfeksi ®meningkatkan aliran darah (RUBOR/kemerahan & CALOR/panas)
  3. Permeabilitas kapiler & venul yang terinfeksi terhadap protein meningkat ® difusi protein & filtrasi air ke interstisial (TUMOR/bengkak & DOLOR/nyeri)
  4. Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler & venula ke interstisial
  5. Penghancuran bakteri di jaringan ® fagositosis (respons sistemik: demam)
  6. Perbaikan jaringan

Interferon
n  Sel yang terinfeksi virus akan mengeluarkan interferon
n  Interferon mengganggu replikasi virus (antivirus); ‘interfere’
n  Interferon juga memperlambat pembelahan & pertumbuhan sel tumor dgn meningkatkan potensi sel NK & sel T sitotoksik (antikanker)
n  Peran interferon yg lain: meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag & merangsang produksi antibodi

Sel Natural Killer (NK)
n  Merusak sel yg terinfeksi virus & sel kanker dengan melisiskan membran sel pd paparan I
n  Kerjanya = sel T sitotoksik, ttp lebih cepat, non-spesifik, & bekerja sebelum sel T sitotoksik mnjd lebih banyak & berfungsi

Sistem Komplemen
n  Sistem ini diaktifkan oleh:
(1) paparan rantai karbohidrat yg ada pd permukaan mikroorganisme yg tdk ada pd sel manusia
(2) paparan antibodi yang diproduksi spesifik untuk zat asing tertentu oleh sistem imun adaptif
n  Bekerja sbg ‘komplemen’ dari kerja antibodi

Komplemen yg teraktivasi akan:
  1. Berikatan dg basofil & sel mast & menginduksi penglepasan histamin ® reaksi inflamasi
  2. Berperan sbg faktor kemotaksis yang meningkatkan fagositosis
  3. Berikatan dg permukaan bakteri & bekerja sbg opsonin (opsonisasi) ® fagositosis
Menempel pd membran & membentuk struktur berbentuk tabung yg melubangi membran sel & menyebabkan lisis sel

Sistem Kekebalan Spesifik
n  Atau sistem kekebalan adaptif dapat menghancurkan patogen yang lolos dari sistem kekebalan non-spesifik.
n  Mencakup:
(1) kekebalan humoral
® produksi antibodi oleh limfosit B (sel plasma)
(2) kekebalan selular
® produksi limfosit T yg teraktivasi
n  Harud dapat membedakan sel asing yg harus dirusak dari sel-diri ® antigen (molekul besar, kompleks, & unik yg memicu respons imun spesifik jika masuk ke dalam tubuh)

Sistem Kekebalan Humoral
n  Antigen (Ag) merangsang sel B berubah menjadi sel plasma yg memproduksi antibodi (Ab).
n  Ab disekresi ke darah atau limf ~ lokasi sel plasma yg teraktivasi; semua Ab akan mencapai darah Þ gamma globulin = imunoglobulin (Ig)

Imunoglobulin (Ig)
Ada 5 kelas:
  1. Ig M ® berperan sbg reseptor permukaan sel B & disekresi pd tahap awal respons sel plasma
  2. Ig G ® Ig terbanyak di darah, diproduksi jika tubuh berespons thd antigen yg sama
    Ig M & IgG berperan jika tjd invasi bakteri & virus serta aktivasi komplemen
  3. Ig E ® melindungi tubuh dr infeksi parasit & mrp mediator pd reaksi alergi; melepaskan histamin dari basofil & sel mast
  4. Ig A ® ditemukan pd sekresi sistem perncernaan, pernapasan, & perkemihan (cth: pd airmata & ASI)
  5. Ig D ® terdapat pada banyak permukaan sel B; mengenali antigen pd sel B

Sistem Kekebalan Seluler
n  Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi virus & pengaturan pd mekanisme kekebalan.
n  Sel-sel T harus kontak langsung dg sasaran
n  Ada 3 subpopulasi sel T: sel T sitotoksik, sel T penolong, & sel T penekan
n  Major histocompatibility complex (MHC): kode human leucocyte-associated antigen (HLA) yg terikat pd permukaan membran sel; khas pd setiap individu
n  Surveilens imun: kerjasama sel T sitotoksik, sel NK, makrofag, & interferon



Pembentukan Kekebalan Jangka Panjang (long-term immunity)

n  Pada kontak pertama dg antigen mikroba, respons antibodi terjadi lambat dlm bbrp hari sampai terbentuk sel plasma & akan mencapai puncak dlm bbrp minggu (Respons primer); & akan membentuk sel memori
n  Jika terjadi kontak dg antigen yg sama, krn adanya sel memori, respons yg terjadi mjd lebih cepat (Respons sekunder)


Gangguan sistem imun
  1. Lack of response (imunodefisiensi)
    contoh: AIDS, leukemia
  2. Incorrect response (peny. autoimun)
    contoh: DM tipe I, miastenia gravis, multiple sclerosis; penyakit Graves.
  3. Overactive response (alergi/ hipersensitivitas)
    contoh: asma, rhinitis allergic, rx transfusi

�) e
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aridhoprahasti Education Blog