Bird

salju

cursor

header

http://aridhoprahasti.blogspot.com/
Blog Advertising

Slde

lintas me

Senin, 10 Juni 2013

Jelaskan Tentang Proses Tidur dan Sebutkan Suasana Kondisi Yang Mendukung Untuk Mendapatkan Tidur Yang Sempurna



Proses Tidur Normal



Seseorang akan dapat beraktivitas dengan baik apabila memperoleh tidur yang cukup. Bayi yang baru lahir membutuhkan tidur 16-20 jam sehari, anak-anak membutuhkan tidur 10-12 jam sehari, anak yang lebih besar (usia diatas 10 tahun) membutuhkan tidur 9-10 jam sehari dan pada orang dewasa membutuhkan tidur 7-7,5 jam sehari. Walaupun demikian ada orang yang tidurnya lebih lama atau kurang.
Kebutuhan tidur diatur oleh suatu proses di otak yang mengatur irama sirkardian. Irama sirkardian merupakan irama kehidupan sesuai dengan beredarnya waktu dalam sehari yang meliputi perubahan gelap (malam) dan terang (siang). Pada otak terdapat pusat kontrol irama sirkandian yang tepatnya di nucleus supra chiasmatic (NCS) di bagian depan hipotalamus. Jika waktu terang maka NSC mengeluarkan hormon yang merangsang peningkatan suhu badan sehingga orang menjadi terbangun. Jika saat gelap, NSC merangsang pengeluaran hormon melatonin yang menyebabkan orang menjadi mengantuk dan tidur.
Tidur dapat dibagi menjadi 2 tahap yaitu fase Rapid Eye Movement (REM = gerakan bola mata cepat) dan fase Non Rapid Eye Movement (NREM). Fase awal tidur didahului fase NREM kemudian diikuti fase REM. Pada tidur normal antara NREM dan REM terjadi secara bergantian antara 4-7 siklus.
Fase NREM berlangsung 70-100 menit, dapat dibagi lagi menjadi 4 tahap yaitu :
Tidur stadium 1
Fase ini antara terjaga dan tidur. Fase ini berlangsung 3-5 menit. Pada fase ini kelopak mata tertutup dan tampak gerakan bola mata ke kanan dan kiri. Fase ini mudah dibangunkan dan bila dibangunkan merasa seperti setengah tidur. Gambaran Elektro Encephalography (EEG) terdiri dari gelombang campuran alfa, beta dan kadang-kadang teta dengan voltase rendah, tidak didapatkan gelombang sleep spindle dan kompleks K.

Tidur stadium 2
Tidur lebih dalam dari fase pertama dan didapatkan bola mata berhenti bergerak. Gambaran Elektro Encephalography (EEG) terdiri dari gelombang teta simetris, didapatkan gelombang sleep spindle, gelombang vertex dan kompleks K.

Tidur stadium 3
Tidur lebih dalam dari fase kedua. Gambaran Elektro Encephalography (EEG) terdiri dari gelombang delta simetris 20-50 % dan didapatkan gelombang sleep spindle.

Tidur stadium 4
Tidur lebih dalam lagi dan susah dibangunkan. Gambaran Elektro Encephalography (EEG) terdiri dari gelombang delta simetris 50 % dan didapatkan gelombang sleep spindle.

Fase REM
Fase ini terjadi setelah fase NREM dan pada saat jam pertama prosesnya terjadi lebih cepat dan lebih panjang pada menjelang bangun. Fase REM ditandai dengan gerakan bola mata cepat dan apabila dibangunkan hampir semua orang dapat menceritakan mimpinya.

Tidur Yang Sempurna
Memiliki tidur yang sempurna adalah penting untuk kualitas hidup dalam diri setiap orang. Keuntungan pribadi dari tidur yang sempurna adalah; pencegahan dari beberapa penyakit seperti penyakit jantung, tekanan darah, depresi, migrain, sembelit, otot lemah atau kanker. Selain itu, tidur yang sempurna membuat wajah segar mencari, keterlambatan keriput dan ceria. Anda akan mencapai tujuan target Anda dari tidur yang bagus, siap untuk menghadapi rintangan. Pada siswa, tidur yang sempurna membantu mereka untuk memiliki konsentrasi panjang pada belajar dan mudah untuk memahami pelajaran. Jika Anda memiliki masalah tentang tidur, jangan membeli apapun pil tidur tanpa konsultasi dari spesialis. Latihan pada sore hari dan mengkonsumsi makanan gizi adalah hal pertama yang harus Anda lakukan setelah masalah. Obat-obatan herbal yang melibatkan dengan sirkulasi darah dapat membantu tidur. Merekomendasikan untuk membawa mereka sebelum memulai obat-obatan.



MENGAPA “TIDUR” MERUPAKAN MASALAH YANG BEGITU PENTING
Anak susah tidur, kurang tidur, tidur ‘gak bener’, dan segala kecemasan mengenai hal tersebut telah lama menjadi masalah bagi orang tua. Bukan hanya mengenai anak yang sudah bersekolah, namun juga pada bayi yang baru lahir dan di usia dini kehidupannya.
Tidur dengan ‘enak’ dan sehat sepertinya mudah saja untuk bayi baru lahir. Mereka bisa langsung tidur dan tetap tidur. Namun, dalam beberapa minggu dan bulan pertama kehidupannya, pola tidur ini akan  berubah seiring dengan bertambah matangnya perkembangan otak mereka. Perubahan ini membawa ‘kebingungan’ membedakan siang dan malam, kadang bayi malah tidur di siang hari dan bermain di alam hari. Hal ini tentu sangat mengganggu sebagian besar orang tua. Tapi tidak perlu khawatir karena setelah beberapa minggu, orang tua dapat membantu ‘membentuk’ pola tidur yang baik menjadi kebiasaan tidur yang baik bagi buah hatinya.
Tidur merupakan sumber kekuatan yang menjadikan pikiran kita jernih, waspada dan rileks. Setiap proses tidur, baik tidur malam atau tidur siang, terjadi “recharge” dari fungsi otak. Tidur dengan kualitas baik akan meningkatkan fungsi otak karena dengan tidur yang baik akan meningkatkan rentang atensi, menimbulkan rasa rileks dan  sekaligus menjaga situasi mental untuk tetap waspada.
Proses tidur secara umum dibagi atas 2 fase yaitu fase Rapid Eye Movement(REM) dan fase non REM.  Pada fase REM  terjadi peningkatan aliran darah ke otak sehingga terjadi fungsi otak menjadi lebih baik, sel-sel otak tumbuh lebih cepat, dan hal ini akan memberi pengaruh pada restorasi fungsi emosi dan kognisi.
Sedangkan pada fase non REM terjadi peningkatan pelepasan hormone pertumbuhan sehingga tubuh mendapat kesempatan untuk tumbuh, memperbaiki sel-sel tubuh, membangun otot dan jaringan pendukung serta menguatkan tulang   sehingga sangat berpengaruh pada restorasi fisik.
SLEEP MILESTONE
BAYI BARU LAHIR
Bayi baru lahir tidur sekitar 16-18 jam per hari. Karena bayi baru lahir belum mempunyai ritme sikardian yang matur (ritme sikardian adalah „jam tubuh“ yang mengatur berapa banyak seorang individu bisa terjaga, mengatur kapan seorang individu jadi merasa mengantuk pada waktu-waktu tertentu dalam satu hari, dan perlu di re-setting setiap harinya sehingga jadwal internal ini akan sesuai dengan agenda kehidupan selama 24 jam) , maka pola tidur bayi baru lahir sangatlah berbeda dengan orang dewasa. Bayi baru lahir tidur lebih ‚ringan’ dibandingkan dewasa, mempunyai siklus tidur yang lebih singkat, dan mengalami beberapa periode transisi diantara beberapa fase tidur. Dibawah ini terdapat beberapa hal penting yang perlu diketahui oleh orang tua tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan tidur pada bayi baru lahir:
1.     Bayi baru lahir tidur sebentar-sebentar  tapi terbagi rata di sepanjang hari. Tidak seperti orang dewasa yang tidur terutama di malam hari, bayi baru lahir tidur dalam 6 sampai 7 periode tidur yang terbagi rata sepanjang hari.
2.     Bayi baru lahir tidur lebih lama pada malam hari dibandingkan siang hari. Hal ini mungkin disebabkan karena hormon ibu yang dilepaskan saat kehamilan, atau karena program tidur-terjaga sang ibu saat hamil secara tidak langsung memprogram bayi baru lahir untuk mengikuti pola yang sama.
3.     Bayi baru lahir membutuhkan tidur jauh lebih banyak dibandingkan dewasa karena mereka tumbuh dalam kecepatan tinggi. Ibu tentu tahu bahwa berat bayi menjadi 2 kali lipat saat berumur 6 bulan, dan menjadi 3 kali lipat di ulang tahun pertamanya.
4.     Pola tidur bayi baru lahir sangat berbeda dari pola tidur dewasa. Ada dua pola tidur yaitu
1. Tidur aktif
Pada bayi baru lahir, fase tidur REM seperti pada orang dewasa, yaitu terjadi relaksasi dari otot-otot, tidaklah sepenuhnya terjadi. Bahkan orang tua seringkali menganggap pada fase ini bayi tidur tidak tenang, bergerak-gerak, dan menunjukkan pola bernapas yang tidak seperti biasa. Oleh karena itu fase REM ini disebut juga fase tidur aktif.
2. Tidur tenang
Pada bayi baru lahir, fase non REM ini terlihat jauh lebih tenang dan nyenyak dibandingkan pada orang dewasa.
1.     Bayi baru lahir menghabiskan lebih dari separuh waktunya dalam fase tidur aktif, yaitu sekitar 8-9 jam per hari. Hal ini karena terjadi banyak maturasi sel-sel otak segera setelah lahir.  Para peneliti telah membuktikan bahwa tahap tidur aktif ini memegang peranan penting dalam tahap perkembangan otak, terutama dalam mengolah semua pengalaman belajar yang terjadi selama sehari penuh.
2.     Bayi baru lahir banyak menghabiskan waktunya untuk tidur, tapi mereka seringkali hanya „tidur ringan“, sehingga mereka mudah dan sering terjaga. Bayi baru lahir mempunyai siklus tidur sekitar 50-80 menit. Siklus ini jauh lebih singkat dibandingkan dengan siklus tidur pada dewasa, dan bayi baru lahir akan tidur melalui siklus ini lebih sering dibandingkan dewasa. Bayi juga mengalami fase terjaga saat mereka transisi dari satu fase ke fase tidur lainnya.
Tabel 1.
Bagaima Pola Tidur Bayi berubah sepanjang waktu
Usia           Persentasi Tidur Aktif             Rata-rata durasi siklus tidur-bangun
Bayi baru lahir                  50-60%                                    50-80 menit
6 bulan                                  30%                                              60 menit
Balita dan anak                 30%                                                90 menit
Sleep solutions for your baby; Ann Douglas: 2006
1.     Kebanyakan bayi baru lahir „siap“ untuk kembali tidur setelah 2 jam terjaga. Beberapa bayi baru lahir tidur siang sekitar 30-45 menit, sedangkan bayi lain mungkin tidur lebih panjang.
2.     Awalnya, siklus tidur bayi baru lahir sangat mengikuti jadwal menyusunya. Bayi baru lahir tidur hampir disepanjang waktunya, bangun hanya jika mereka merasa lapar, lalu menyusui dan kemudian segera kembali tidur setelah menyusu dan sedikit ‚bermain’ dengan anda.
3.     Setelah itu pola tidur nya berangsur berubah dengan makin banyaknya kalori yang dikonsumsi saat menyusui dan bayi mulai lebih banyak terjaga di siang hari. Tidur siang mulai menjadi teratur dan tidur di malam hari mulai berpola.
4.     Pola tidur bayi yang menyusui ASI dengan yang menyusu formula mungkin berbeda karena ASI memang lebih mudah diserap sehingga bayi yang menyusu ASI akan lebih sering menyusu yang berarti lebih sering terbangun di malam hari.
5.     Para peneliti mengungkapkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI mengalami  fase REM lebih lama dibandingkan bayi yang mendapatkan susu formula. Hal ini tentu saja baik bagi restorasi emosi dan kognitif sang bayi.
SETELAH 2 MINGGU SAMPAI 6 MINGGU
Sampai 1 bulan, periode tidur malamnya akan lebih panjang dibandingkan periode tidur siangnya. Sekitar usia 4 – 6 minggu, pola tidur bayi menjadi sedikit lebih teratur menjadi beberapa  kali tidur panjang, yaitu sekitar 3 sampai 4 jam. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah ‚awareness’ bayi terhadap siang-malam, siklus menyusui, beberapa proses biologis-hormonal.  Namun jangan terlalu berharap anda sudah akan mendapatkan pola tidur yang tetap di usia ini, namun mulailah untuk memperkenalkan perbedaan siang dan malam padanya. Kebanyakan bayi menjadi sangat rewel, sering nangis, dan sering terjaga adalah di usia 6 minggu Setelah bayi melalui usia 6 minggu, kemungkinan besar bayi mulai bisa tidur sampai 2 bahkan 3 jam. Bahkan di sore hari bayi dapat tidur nyenyak sampai 3-5 jam.
Saat bayi berusia 1 atau 2 minggu, bayi mulai terjaga lebih lama, dan memperlihatkan prilaku yang „gassy“ dan „fussy“. Hal ini berlangsung sampai sekitar usia 6 minggu, dan setelah itu mereka jadi „tenang“ lagi. Perilaku yang irritable, rewel dan sering terjaga ini sering disalah artikan sebagai „ibu yang stress“ atau ketidakcukupan suplai asi, atau bahkan dianggap sebagai akibat ASI yang buruk. Hal ini tentu saja tidak benar. Fase ini memang normal adanya sejalan dengan perkembangan kematangan otaknya. Bersikaplah tenang. Fase ini akan berlalu dan jangan menyalahkan diri sendiri.
BAYI USIA 6 MINGGU -6 BULAN
Setelah bayi melalui usia 6 minggu, kemungkinan besar bayi mulai bisa tidur sampai 2 bahkan 3 jam. Bahkan di sore hari bayi dapat tidur nyenyak sampai 3-5 jam. Bayi sampai usia 3 bulan, kebanyakan bayi terjaga di siang hari dan pada senja hari. Kebiasaan tidur ini menjadi dapat diprediksi. Mereka cederung tidur siang 2 atau 3 kali lebih lama. Waktu tidur malam mulai bergeser jadi sedikit „lebih pagi“. Sampai usia 3 atau 4 bulan, bayi anda sudah mulai mengantuk sekitar jam 7.30 malam atau jam 8.30 malam. Pada usia ini, ritme suhunya pun semakin teratur sehingga membantu mereka untuk tidur lebih baik dan teratur. Di usia ini, ibu masih harus ‚mengikuti’ kebutuhan bayi untuk bisa tidur dengan baik. Susui mereka saat lapar, ganti popoknya saat basah dan tidurkan mereka saat mereka membutuhkannya. Jangan terlalu berharap sudah ada jadwal yang pasti dan jangan terlalu memaksakan kehendak ibu pada mereka. Setelah bayi melewati usia 6 bulan maka bayi akan mulai menunjukkan pola tidur yang teratur dan dapat diprediksi.
Tidur merupakan hasil interaksi yang kompleks antara berbagai peristiwa biologis-kimia-hormonal dan pola tidur sangat berhubungan proses pematangan atau maturasi fungsi otak. Oleh karena itu, tidur sangat penting bagi perkembangan fisik dan mental anak.
Dengan memahami dasar ilmiah terjadinya proses tidur pada bayi anda – mengapa pola tidur bayi begitu berbeda dengan pola tidur dewasa – dapat membantu orang tua menemukan pola asuh yang tepat dan mengurangi rasa ‘frustrasi’ orang tua dalam mengasuh bayi mereka.
REFERENSI:
Thiedke CC. Sleep disorders and sleep problems in childhood. Am Fam Physician 2000;63:277-84
The science of sleep.  Douglas A. Sleep solutions for your baby, toddler, and preschoolers. John Wiley and Son, Publisher, Canada, 2006.
How parents can help their children establish healthy seep habits. Weissbluth M. Healthy seep habits, happy child.  The random house publishing group, USA, 2003.
Kristiantini Dewi, dr, SpA.
indiGrow Child Development Center.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aridhoprahasti Education Blog