Kapak lonjong merupakan hasil kebudayaan zaman neolitikum, yang terbuat dari batu kali dan nefrit. Kebudayaan zaman neolitikum jauh lebih maju dibandingkan dengan zaman sebelumnya, karena pada masa itu senjata seperti kapak lonjong sudah menggunakan pegangan yang terbuat dari kayu, dan bambu.


Kapak Lonjong
Kapak Persegi

Ciri utama pada zaman batu Muda (neolithikum) adalah alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Alat-alat yang dihasilkan antara lain:
  1. Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan,
  2. Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa,
  3. Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa,
  4. Pakaian dari kulit kayu
  5. Tembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda)
Manusia pendukung Neolithikum adalah Austronesia (Austria), Austro-Asia (Khamer-Indocina)