Koagulasi Koloid | Pengertian dan Definisi | Sifat-sifat
Koloid
Pengertian dan Definisi
Koagulasi Koloid. Koagulasi
adalah proses penggumpalan partikel-partikel koloid. Prose koagulasi pada
koloid terjadi karena tidak stabilnya sistem koloid. Sistem koloid disebut
stabil (koloid stabil) jika sistem koloid bermuatan negatif dan positif. Jika
sistem koloid dinetralkan muatannya maka sistem koloid tersebut tidak stabil
sehingga terkoagulasi (menggumpal). Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat
terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik
seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti
penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
Koagulasi
dengan menetralkan muatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara
kimia dan secara mekanis dan fisik. Koagulasi
secara kimia dapat
dilakukan dengan cara:
1. Penambahan zat elektrolit
Jika suatu koloid yang bermuatan ditambahkan zat elektrolit, maka koloid tersebut akan terkoagulasi. Penambahan zat elektrolit kedalam koloid bermuatan tergantung pada jenis muatan sistem koloid tersebut. Jika koloid bermuatan positif, maka zat elektrolit yang ditambahkan haruslah mempunyai muatan negatif yang lebih besar. Begitu pula sebaliknya, jika sistem koloid bermuatan negatif, maka zat elektroit yang ditambahkan sebaiknya adalah yang mempunyai ion postif lebih besar. Contoh koagulasi koloid dengan penambahan zat elektrolit:
Jika suatu koloid yang bermuatan ditambahkan zat elektrolit, maka koloid tersebut akan terkoagulasi. Penambahan zat elektrolit kedalam koloid bermuatan tergantung pada jenis muatan sistem koloid tersebut. Jika koloid bermuatan positif, maka zat elektrolit yang ditambahkan haruslah mempunyai muatan negatif yang lebih besar. Begitu pula sebaliknya, jika sistem koloid bermuatan negatif, maka zat elektroit yang ditambahkan sebaiknya adalah yang mempunyai ion postif lebih besar. Contoh koagulasi koloid dengan penambahan zat elektrolit:
- Penambahan
zat elektrolit negatif kedalam sistem koloid positif. Contoh koloid Fe(OH)3 yang bersifat basa lebih effisien
jika di gumpalkan oleh H2SO4 daripada HCl. Karena H2SO4 mempunyai sifat asam yang kuat di
bandingkan HCl.
- Penambahan
zat elektrolit positif kedalam sistem koloid negatif. Contoh koloid As2S3 lebih effisien jika dinetralisir
oleh BaCl2 daripada
NaCl.
2. Mencampurkan 2 sistem koloid yang
berbeda muatan
Bila dua sistem koloid berbeda muatan dicampurkan, maka kedua sistem koloid tersebut akan saling menetralisir sehingga menjadi tidak stabil yang menyebabkan terjadinya koagulasi. Contohnya adalah campuran koloid As2S3 dengan koloid Fe(OH)3.
Bila dua sistem koloid berbeda muatan dicampurkan, maka kedua sistem koloid tersebut akan saling menetralisir sehingga menjadi tidak stabil yang menyebabkan terjadinya koagulasi. Contohnya adalah campuran koloid As2S3 dengan koloid Fe(OH)3.
Koagulasi secara fisik-mekanis dapat dilakukan dengan cara
menaikan dan menurunkan suhu sistem koloid yang disertai dengan pengandukan.
Contohnya, pembuatan lem kanji.
Contoh pemanfaatkan dan kegunaan
koagulasi dalam
kehidupan sehari-hari.
1.
Koagulasi koloid lateks dengan cara menambahkan asam asetat kedalam lateks
2. Koagulasi sol tanah liat dalam air keruh yang bertujuan untuk menjernihkan air tersebut. Sol tanah liat adalah koloid yang bermuatan negatif sehingga jika ditambahkan dengan tawas ( Al2(SO4)3) yang bermuatan positif, maka ion Al3+ dari tawas akan menggumpalkan koloid tanah liat.
3. Pembentukan delta dimuara sungai. Pembentukan delta terjadi karena koloid tanah liat terkoagulasi ketika bercampur dengan zat elektrolit dalam air laut.
4. Koagulasi protein kedele dalam pembuatan tahu.
2. Koagulasi sol tanah liat dalam air keruh yang bertujuan untuk menjernihkan air tersebut. Sol tanah liat adalah koloid yang bermuatan negatif sehingga jika ditambahkan dengan tawas ( Al2(SO4)3) yang bermuatan positif, maka ion Al3+ dari tawas akan menggumpalkan koloid tanah liat.
3. Pembentukan delta dimuara sungai. Pembentukan delta terjadi karena koloid tanah liat terkoagulasi ketika bercampur dengan zat elektrolit dalam air laut.
4. Koagulasi protein kedele dalam pembuatan tahu.
Koagulasi
sebagai salah satu sifat sistem Koloid.