“Merancang
Organisasi yang Adaptif”
Hai
hai saya muncul lagi . Pada hari Selasa tanggal 20 November
2012 pukul 09.00 WIB kelompok 4 kembali berpresentasi. Mereka mempresentasikan
bagian chapter 9 yaitu tentang “Merancang Organisasi yang Adaptif”. Dibawah ini
saya akan kembali mengulas materi tersebut.
Definisi Pengelolaan
( organizing ) adalah penyebaran
berbagai sumber daya yang ada di organisasi untuk mewujudkan tujuan strategis.
Pengelolaan
sangat penting karena pengelolaan merupakan langkah berikutnya setelah
merancang strategi.
I. Pengelolaan
Struktur Vertikal
Proses
pengelolaan nantinya akan menciptakan struktur organisasi, yang akan menentukan
bagaimana tugas – tugas yang akan di bagi dan sumber daya yang akan di
sebarkan. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai :
a)
Seperangkat tugas – tugas formal yang di berikan pada individu dan departemen
b)
Hubungan pelaporan formal, yang terdiri atas garis wewenang, tanggung jawab
dalam mengambil keputusan, banyaknya tingkatan hierarkis, dan cakupan
pengendalian manajer, serta
c)
Rancangan sistem untuk menjamin terciptanya koordinasi pegawai yang efektif
antar departemen
Pengertian Peta
Organisasi (organization chart) adalah representasi
visual dari struktur organisasi.
Sebuah
organisasi dijalankan dengan beragam pekerjaan yang ada, bahwa sebuah pekerjaan
dapat di lakukan dengan lebih efisien jika orang – orang melakukannya adalah
mereka yang di fokus kan untuk pekerjaan tersebut. Spesialisasi kerja ( work
specialization ), yang terkadng juga disebut divisi kerja, adalah kadar yang
digunakan untuk membagi – bagi tugas – tugas organisasi menjadi pekerjaan –
pekerjaan yang lebih spesifik.
II. Rantai Perintah
· Rantai
perintah ( chain of command ) adalah
garis wewenang yang tidak terputus di mana menghubungkan semua orang dalam
sebuah organisasi dan menunjukkan posisi orang – orang tersebut.
· Wewenang adalah hak formal dan sah yang
dimiliki seorang manajer untuk mengambil keputusan, memberikan perintah, dan
mengalokasikan sumber daya guna memperoeh hasil yang di kehendaki organisasi.
Wewenang dibedakan
dengan tiga karakteristik :
1)
Wewenang diemban dalam kaitannya dengan jabatan, bukan orang
2)
Wewenang berlaku untuk bawahan
3)
Wewenang berjalandari atas ke bawah dalam hierarki vertikal.
· Tanggung
Jawab ( responsibility ) adalah
kewajiban untuk menjalankan tugas atau aktivitas yang diembankan. Biasanya,
manajer diberikan wewenang yang setaraf dengan tanggung jawabnya.
· Akuntabilitas
( accountability ) berarti
bahwa orang – orang yang berwenang dan bertanggung jawab adalah orang – orang
yang memberikan pelaporan dan pembenaran akan hasil dari suatu tugas kepada
pihak yang posisinya dalam rantai perintah lebih tinggi dari pada mereka.
· Delegasi
( delegation ) adalah
proses yang digunakan para manajer untuk mengalihkan wewenang dan tanggung
jawab mereka pada jabatan – jabatan yang lebih rendah dalam hierarki.
· Kewenangan
Lini ( line authority ) berarti
bahwa oarng – orang yang memegang jabatan dalam manajemen memiliki wewenang
resmi untuk mengarahkan dan mengontrol bawahan secara langsung.
· Kewenangan
Staf ( staff authority ) bersifat
lebih sempit dan terdiri atas hak untuk member nasihat, rekomendasi, dan
konseling dalam area kemampuan para staf ahli.
· Ruang
Lingkup Manajemen ( span of management ) adalah jumlah pegawai yang membarikan
laporan pada supervisor. Ruang lingkup manajeman terkadang juga disebut ruang
ligkup pengendalian.
Berikut
adalah faktor – faktor yang berhubungan dengan kecilnya keterlibatan supervisor
dan besarnya lingkup pengendalian :
1)
Pekerjaan yang didelegasikan pada bawahan adalah pekerjaan yang sifatnya stabil
dan ruti
2)
Pekerjaan – pekerjaan yang didelegasikan pada bawahan adalah pekerjaan yang
serupa antara satu dan lainnya.
3)
Bawahan, jika lebih dari satu orang, ditempatkan di satu tempat yang sama.
4)
Bawahan adalah orang yang sangat terlatih dan harus sedikit diarahkan dalam
melaksanakan tugas.
5)
Peraturan dan prosedur yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas haruslah
tersedia.
6)
Sistem dan personel pendukung harusah tersedia bagi manajer.
7)
Waktu untuk melakukan supervise terhadap kegiatan yang tidak perlu di
supervise, seperti melakukan koordinasi dengan departemen lain atau melakukan
perancanaan, cukuplah dialokasikan sedikit saja
Pilihan
pribadi serta gaya manajer haruslah terlebih dahulu menguntungkan banyak
bawahan.
Lingkup
pengendalian rata – rata menentukan struktut tinggi dan datar.
Struktur Tinggi (
tall structure ) memiliki lingkup
sempit secara keseluruhan serta memiliki tingkatan hierarki yang lebih tinggi.
Sedangkan yang di maksud Struktur Datar ( flat structure ) memiliki lingkup yang luas, tersebar
secara horizontal, dan memiliki tingkatan hierark yang lebih rendah.
III. Sentralisasi
dan Desentralisasi
Sentralisasi
( centralization ) berarti bahwa wewenang dalam mengambil keputusan di pegang
oleh jabatan – jabatan tinggi dalam sebuah organisasi.
Dengan
adanya Desentralisasi ( decentralization ), wewenang dalam mengambil keputusan
di turunkan pada tingkatan – tingkatan jabatan yang lebih rendah.
Faktor – faktor yang
memengaruhi sentralisasi versus desentralisasi ialah :
1)
Perubahan dan ketidak pastian lingkungan yang lebih besar biasanya dikaitkan
dengan desentralisasi
2)
Jumlah sentralisasi atau desentralisasi harus sesuai dengan strategi perusahaan
3)
Pada masa krisis atau saat di ujung tanduk, wewenang dapat dipegang dengan
sentralisasi pada jabatan atas.
IV.
Departementalisasi
Karakteristik
penting lainnya dari struktur organisasi adalah Departementalisasi
(departementalization), yang menjadi landasan untuk mengelompokkan jabatan –
jabatan tertentu ke dalam departemen – departemen, dan departemen – departemen
ke dalam organisasi secara keseluruhan.
Ada lima pendekatan
terhadap Desain Struktur :
a.
Pendekatan Fungsional Vertikal
b.
Pendekatan Divisional
c.
Pendekatan Matriks
d.
Pendekatan Tim
e.
Pendekatan Jaringan Virtual
V. Pengorganisasian
untuk Koordinasi Horizontal
· Koordinasi (
coordination ) mengacu pada
kualitas kolaborasi di antara departemen.
· Gugus
Tugas ( task force ) adalah
tim atau komite sementara yang di buat untuk menyelesaikan permasalahan jangka
pendek yang terdiri atas beberapa departemen.
· Manajer
Proyek ( project manager ) adalah
orang yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan aktivitas – aktivitas
beberapa departemen untuk menyelesaikan proyek tertentu.
· Rekayasa
Ulang ( reengineering ), yang terkadang disebut rekayasa ulang
proses bisnis, perancangan ulang proses bisnis yang dilakukan secara radikal
untuk mendapatkan peningkatan harga, kualitas, layanan, dan kecepatan.