Syarat utama untuk menjadi seorang Manager => Skill Komunikasi
“Komunikasi adalah Transfer informasi beserta pemahamannya dari satu pihak ke pihak lain, melalui alat-alat berupa simbol-simbol yang penuh arti”
Beberapa kriteria yang ada didalam komunikasi :
1. Sender : Seseorang atau organisasi dengan sebuah pesan (penyalur pesan)
2. Pesan : Sesuatu/bahan yang akan disampaikan
3. Channel : Metode yang digunakan untuk penyampaian pesan tersebut (rapat, telepon, surat, e-mail)
4. Receiver : Target penerima pesan
5. Feedback : Respon atau tanggapan dari penerima pesan
6. Context : Situasi, keadaan, lingkungan atau culture yang berhubungan dalam penyampaian pesan tersebut
1. Sender : Seseorang atau organisasi dengan sebuah pesan (penyalur pesan)
2. Pesan : Sesuatu/bahan yang akan disampaikan
3. Channel : Metode yang digunakan untuk penyampaian pesan tersebut (rapat, telepon, surat, e-mail)
4. Receiver : Target penerima pesan
5. Feedback : Respon atau tanggapan dari penerima pesan
6. Context : Situasi, keadaan, lingkungan atau culture yang berhubungan dalam penyampaian pesan tersebut
Leadership =Self confidence + Human Relationship + Communication skill
Tingkatan Komunikasi :
1. Komunikasi intra-pribadi (Intrapersonal Communication)
komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, berupa pengolahan informasi melalui pancaindra dan sistem syaraf.
Contoh : berpikir, merenung, menggambar, menulis sesuatu, dll.
komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, berupa pengolahan informasi melalui pancaindra dan sistem syaraf.
Contoh : berpikir, merenung, menggambar, menulis sesuatu, dll.
2. Komunikasi antar-pribadi (Interpersonal Comunication)
komunikasi yang dilakukan secara langsung antara seseorang dengan orang lainnya, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal.
Contoh : percakapan tatap muka, korespondensi, percakapan melalui telepon, dsbnya.
komunikasi yang dilakukan secara langsung antara seseorang dengan orang lainnya, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal.
Contoh : percakapan tatap muka, korespondensi, percakapan melalui telepon, dsbnya.
3. Komunikasi dalam kelompok (Group)
komunikasi yang berlangsung di antara suatu kelompok. Pada tingkatan ini, setiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok. Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota kelompok, bukan bersifat pribadi.
Contoh : ngobrol-ngobrol antara ayah, ibu, dan anak dalam keluarga, diskusi guru dan murid di kelas tentang topik bahasan, dsbnya.
komunikasi yang berlangsung di antara suatu kelompok. Pada tingkatan ini, setiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok. Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota kelompok, bukan bersifat pribadi.
Contoh : ngobrol-ngobrol antara ayah, ibu, dan anak dalam keluarga, diskusi guru dan murid di kelas tentang topik bahasan, dsbnya.
4. Komunikasi antar-kelompok/asosiasi (Association)
Komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Jumlah pelaku yang terlibat boleh jadi hanya dua atau beberapa orang, tetapi masing-masing membawa peran dan kedudukannya sebagai wakil dari kelompok/asosiasinya masing-masing.
Komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Jumlah pelaku yang terlibat boleh jadi hanya dua atau beberapa orang, tetapi masing-masing membawa peran dan kedudukannya sebagai wakil dari kelompok/asosiasinya masing-masing.
Komunikasi Organisasi (Organizational)
Komunikasi organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi antar organisasi.Bedanya dengan komunikasi kelompok adalah bahwa sifat organisasi organisasi lebih formal dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip efisiensi dalam melakukan kegiatan komunikasinya. Contoh : Organisasi Kemasyarakatan
Komunikasi organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi antar organisasi.Bedanya dengan komunikasi kelompok adalah bahwa sifat organisasi organisasi lebih formal dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip efisiensi dalam melakukan kegiatan komunikasinya. Contoh : Organisasi Kemasyarakatan
5. KomunikasiPublik/Sosial (Public/Social Communication)
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak). Yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut pidato, ceramah atau kuliah (umum). Sedangkan Komunikasi sosial adalah suatu kegitan komunikasi yang lebih diarahkan kepada pencapaian suatu situasai integrasi sosial. Komunikasi sosial adalah sekaligus suatu proses sosialisasi. Melalui komunikasi sosial dicapailah suatu stabilitas sosial, tertib sosial, penerusan nilai-nilai lama dan baru yang diagungkan oleh masyarakat. Melalui komunikasi sosial kesadaran bermasyarakat dipupuk, dibina, diperluas.
Komunikasi Massa (Mass Communication)
6. Komunikasi dengan masyarakat secara luas (komunikasi Massa)
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak). Yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut pidato, ceramah atau kuliah (umum). Sedangkan Komunikasi sosial adalah suatu kegitan komunikasi yang lebih diarahkan kepada pencapaian suatu situasai integrasi sosial. Komunikasi sosial adalah sekaligus suatu proses sosialisasi. Melalui komunikasi sosial dicapailah suatu stabilitas sosial, tertib sosial, penerusan nilai-nilai lama dan baru yang diagungkan oleh masyarakat. Melalui komunikasi sosial kesadaran bermasyarakat dipupuk, dibina, diperluas.
Komunikasi Massa (Mass Communication)
6. Komunikasi dengan masyarakat secara luas (komunikasi Massa)
Pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat luas. Bentuk kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara :Komunikasi massa Yaitu komunikasi melalui media massa seperti radio, surat kabar, TV, dsbnya.Langsung atau tanpa melalui media massa. Misalnya ceramah, atau pidato di lapangan terbuka. Sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.
7. Komunikasi internasional (International Communication)
Komunikasi internasional sebagai sebuah bidang kajian memfokuskan perhatian pada keseluruhan proses melalui mana data dan informasi mengalir melalui batas-batas negara. Subyek yang ditelaah bukanlah sekedar arus itu sendiri, melainkan juga struktur arus yang terbentuk, aktor-aktor yang terlibat di dalamnya, sarana yang digunakan, efek yang ditimbulkan, serta motivasi yang mendasarinya. Pendekatan yang digunakan bersifat makro, dengan aktor-aktor non-individual sebagai unit analisa, dan dekat dengan wilayah disiplin ilmu hubungan internasional atau ekonomi politik internasional.
Dalam perkembangannya, terdapat empat pendekatan dominan dalam disiplin komunikasi internasional: idealistic-humanistic, political proselytization, informasi sebagai kekuatan ekonomi, serta informasi sebagai kekuatan politik. Masing-masing pendekatan memiliki kekuatan dan kelebihannya sendiri-sendiri, sehingga mata kuliah ini tak akan menggunakan hanya salah satu pendekatan tersebut.
Komunikasi internasional sebagai sebuah bidang kajian memfokuskan perhatian pada keseluruhan proses melalui mana data dan informasi mengalir melalui batas-batas negara. Subyek yang ditelaah bukanlah sekedar arus itu sendiri, melainkan juga struktur arus yang terbentuk, aktor-aktor yang terlibat di dalamnya, sarana yang digunakan, efek yang ditimbulkan, serta motivasi yang mendasarinya. Pendekatan yang digunakan bersifat makro, dengan aktor-aktor non-individual sebagai unit analisa, dan dekat dengan wilayah disiplin ilmu hubungan internasional atau ekonomi politik internasional.
Dalam perkembangannya, terdapat empat pendekatan dominan dalam disiplin komunikasi internasional: idealistic-humanistic, political proselytization, informasi sebagai kekuatan ekonomi, serta informasi sebagai kekuatan politik. Masing-masing pendekatan memiliki kekuatan dan kelebihannya sendiri-sendiri, sehingga mata kuliah ini tak akan menggunakan hanya salah satu pendekatan tersebut.
Alasan pentingnya komunikasi :
–Transfer informasi penting
–Menyediakan dasar penilaian pengetahuan seseorang
–Menyampaikan ketertarikan dan kompetensi
–Mengenali celah dalam pengetahuan sendiri
Untuk keefektifitas dalam komunikasi kita harus mengenal aspek-aspek dalam komunikasi :
1. Openness : Keadaan yang memungkinkan ketersediaan informasi yang dapat diberikan dan didapat oleh penerima pesan, dengan keterbukaan komunikasi akan berjalan dengan lancar karna pemberi pesan dan penerima pesan akan lebih mudah untuk memahami pokok permasalahannya
2. Emphaty : Kemampuan untuk memahami keadaan/ perspektive dari orang lain, karna belum tentu orang melakukan kesalahan tersebut merupakan suatu unsur kesengajaan tetapi dengan alasan-alasan tertentu. Jadi jangan selalu menyamakan perspektive orang lain dengan perspektive kita
3. Supportiveness : Dalam melakukan interpersonal skill, setelah kita mengetahui keadaan dari lawan komunikasi, kita harus memberi dukungan kepada dia supaya kedepannya lebih baik dan mencoba menyesuaikan/memilih pilihan-pilihan yang kita anggap merupakan yang terbaik bagi kita dan lawan komunikasi tersebut
4. Positiveness : Menjaga pemikiran yang positif terhadap seseorang atau lingkungan, karna dengan selalu berfikir positif akan memberikan ide-ide yang memudahkan untuk pemecahan suatu masalah
5. Equality : Menganggap semua orang itu sama sehingga mendapatkan fasilitas yang sama pula. Kita harus berfikir setiap orang mempunya power-power yang besar, sehingga kekuatan-kekuatan tersebut jangan sampai terbelah tetapi harus digabungkan sehingga bisa memiliki pemikitran yang lebih baik kedepannya
1. Openness : Keadaan yang memungkinkan ketersediaan informasi yang dapat diberikan dan didapat oleh penerima pesan, dengan keterbukaan komunikasi akan berjalan dengan lancar karna pemberi pesan dan penerima pesan akan lebih mudah untuk memahami pokok permasalahannya
2. Emphaty : Kemampuan untuk memahami keadaan/ perspektive dari orang lain, karna belum tentu orang melakukan kesalahan tersebut merupakan suatu unsur kesengajaan tetapi dengan alasan-alasan tertentu. Jadi jangan selalu menyamakan perspektive orang lain dengan perspektive kita
3. Supportiveness : Dalam melakukan interpersonal skill, setelah kita mengetahui keadaan dari lawan komunikasi, kita harus memberi dukungan kepada dia supaya kedepannya lebih baik dan mencoba menyesuaikan/memilih pilihan-pilihan yang kita anggap merupakan yang terbaik bagi kita dan lawan komunikasi tersebut
4. Positiveness : Menjaga pemikiran yang positif terhadap seseorang atau lingkungan, karna dengan selalu berfikir positif akan memberikan ide-ide yang memudahkan untuk pemecahan suatu masalah
5. Equality : Menganggap semua orang itu sama sehingga mendapatkan fasilitas yang sama pula. Kita harus berfikir setiap orang mempunya power-power yang besar, sehingga kekuatan-kekuatan tersebut jangan sampai terbelah tetapi harus digabungkan sehingga bisa memiliki pemikitran yang lebih baik kedepannya
Lingkungan Komunikasi
- Komunikasi ke atas: menyampaikan ide, usulan, melapor dan minta pendapat atau persetujuan atasan
- Komunikasi ke bawah: memberi perintah, menyampaikan informasi, memberikan kritik membangun, menilai hasil pekerjaan, menegur dan memuji
- Komunikasi horizontal: koordinasi, memberi informasi dan minta pendapat
- Komunikasi diagonal: antara bawahan dengan atasan yang bukan atasannya langsung
Aspek dalam komunikasi
- Mendengarkan : memberikan perhatian penuh terhadap keseluruhan isi komunikasi verbal seseorang, tanpa memikirkan apa yang kita katakan nantinya, apa yang kita butuhkan saat itu dan sebagainya.
- Menghindari distraksi: kurangi kebisingan, jangan memikirkan apa yang akan dikatakan, jangan memikirkan hal-hal lain
- Memberikan perhatian melalui: bahasa tubuh (gerakan badan, ekspresi/raut muka, postur, nada bicara), kontak pandangan mata, anggukan kepala
- Mendengar secara aktif , dapat dilakukan dengan jalan: tidak menginterupsi, memusatkan perhatian, mengungkapkan kembali dengan kalimat lain, menyimpulkan atau menyingkat inti ucapan, mengajukan pertanyaan terbuka, memperhatikan bahasa non verbal yang digunakan