Bird

salju

cursor

header

http://aridhoprahasti.blogspot.com/
Blog Advertising

Slde

lintas me

Minggu, 26 Januari 2014

MENGENAL BERBAGAI JALUR MASUK BANK INDONESIA

MENGENAL BERBAGAI JALUR MASUK BANK INDONESIA

Berhubung banyak yang nanya soal apa itu PCPM (Pendidikan Calon Pegawai Muda) Bank Indonesia, post ini akan menjelaskan berbagai macam jalur masuk BI sebagai pegawai tetap. Ga cuma PCPM aja lho :)

Pendidikan Calon Pegawai Muda (PCPM)

Jalur paling top saat ini. Paling prestisius sejak dulu. Program ini dimulai sejak tahun 50-an dan angkatan saya yang terakhir masuk di tahun 2012 merupakan angkatan 30. Ga setiap tahun dibuka dan tidak ada periode pasti jeda waktu antar angkatannya.
Karena PCPM sampai saat ini masih dicap sebagai “jalur kaderisasi pemimpin Bank Indonesia” (makanya dianggap paling prestisius even di dalam BInya sendiri) PCPM memiliki syarat minimal lulusan S1. PCPM pada dasarnya merupakan nama pendidikannya. Setelah seseorang diterima di jalur PCPM, ia akan menempuh pendidikan terlebih dahulu sebelum dapat diangkat menjadi pegawai BI.
Lama pendidikannya bervariasi, ada angkatan yang cuma 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun… Nah, kalau saya 9 bulan. Isi pendidikannya biasanya klasikal (belajar teori di kelas-kelas, ada ujiannya lo), kesamaptaan (siap-siap 6 pack dan gosong), bimbingan spiritual, dan On the Job Training (OJT). Nah hasil pendidikan ini akan menjadi input penilaian apakah seorang PCPM dapat diangkat menjadi pegawai tetap BI atau tidak.
Ketika diangkat, semua PCPM akan memegang jabatan asisten manajer (dahulu staf, sebelum diadakan restrukturisasi jabatan) tanpa terkecuali. Walaupun S2 atau S3 ketika masuk PCPM, tetap ketika diangkat ya asisten manajer dulu. By level, namanya G3. FYI, BI punya 9 level dari yang paling rendah ke tinggi:
  • G1 (messenger atau office boy)
  • G2 (Staf)
  • G3 (Asisten Manajer)
  • G4 (Manajer)
  • G5 (Asisten Direktur)
  • G6 (Deputi Direktur)
  • G7 (Direktur)
  • G8 (Direktur Eksekutif)
  • G9 (Asisten Dewan Gubernur).
Lalu kalau Dewan Gubernur levelnya apa? Ada yang berseloroh mereka levelnya G10, haha…
Oiya, tapi biasanya kalau udah S2 dan S3 sejak sebelum diangkat, akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk promosi atau mengisi jabatan yang membutuhkan gelar lebih tinggi dibandingkan yang baru S1.
Karena merupakan jalur “pimpinan”, seorang PCPM dituntut untuk menjadi seorang generalis. Kasarnya sih harus bisa dan harus mau mengerjakan segala bidang, mulai dari bikin model ekonometri, membangun sistem pembayaran, bikin ketentuan, event organizer, mengedarkan uang, sampai mesen kran air. Oleh karena itu, di setiap kontrak PCPM pasti ada pasal “sakti” bahwa “Saya bersedia ditempatkan di seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri maupun Luar Negeri.”
Makanya salah satu derita PCPM yang akan diangkat jadi pegawai adalah deg-degan penempatan pertama. Tapi penempatan pertama bukan berarti permanen. Rotasi, mutasi (dan apalagi promosi) ke tempat yang berbeda, baik antar divisi, antar departemen, antar kota, antar provinsi (haha emang angkot), antar negara, pasti terjadi. Saya suka bergurau, hanya Tuhan dan DSDM (Departemen Sumber Daya Manusia) yang tahu kapan seorang PCPM dipindah dan kemana.
Selain itu seorang PCPM juga dituntut untuk selalu belajar dan meningkatkan kompetensi. Pegawai lain juga sama, tapi kalau PCPM ada tuntutan dan ekspektasi yang lebih. Apalagi kalau ditempatkan di luar Jakarta, di mana sekarang kondisinya minim pegawai yang berasal dari PCPM. PCPM seperti layaknya dewa, dipuja dan dihina.. Hahaha… Di satu sisi memang level kemampuannya rata-rata lebih tinggi dibanding jalur masuk lainnya (kecuali MLE ya), di sisi lain banyak pegawai non PCPM yang gimanaa gitu sama PCPM.
Namanya juga jalur pemimpin, lagi-lagi, career path PCPM termasuk yang paling jelas. Untuk sampai ke level G8 (Direktur Eksekutif) pasti ada dan memang diperuntukkan demikian.
Oiya, PCPM biasanya direkrut dari jurusan ekonomi, akuntansi, manajemen dan teknik industri. Beberapa angkatan PCPM terkadang merekrut jurusan teknik, statistik, psikologi, dan pernah juga dibuka lebar untuk hampir semua jurusan.

Multi Level Entry (MLE)

MLE punya nama lain, namanya jalur “Expert” alias berpengalaman. Berbeda dengan PCPM yang tidak membutuhkan syarat pengalaman (malah ada kecenderungan untuk merekrut as fresh as possible dengan menerapkan batasan umur), MLE membutuhkan syarat pengalaman minimal 1 – 3 tahun. Namanya juga jalur expert, kebutuhan MLE sangat spesifik bergantung pada expertise yang dibutuhkan BI secara berkesinambungan.
Expertise di bidang IT dan financial trading merupakan bidang yang biasanya selalu diMLEkan dan jumlah kebutuhannya banyak. Dalam jumlah yang lebih sedikit, ada arsitek, dokter, ahli bangunan, dan ahli listrik. Mungkin ada beberapa “ahli” lainnya yang pernah direkrut melalui MLE. Yang jelas, MLE ini memberikan sarana bagi BI untuk merekrut pegawai berdasarkan keahlian spesifik yang BI butuhkan pada saat itu dan keahlian tersebut dapat digunakan BI secara berkesinambungan.
Sama seperti PCPM, MLE juga harus melewati tahap pendidikan yang berpengaruh pada pengangkatan. Tapi karena MLE sudah lebih spesifik (bahkan sudah tahu penempatannya di mana), materi pendidikan MLE tidak seluas PCPM. MLE biasanya hanya dibekali pengetahuan kebanksentralan serta OJT di departemen yang akan ditempati nantinya dalam waktu yang sangat singkat (1-3 bulan).
Setelah diangkat juga sama, masuk di level G3. Walaupun sudah expert, setau saya semuanya harus masuk di level G3 dulu. Exception is given kalau expertnya sudah level dewanya dewa. Katanya ada yang dari G3 naik ke G4 cuma dalam waktu 1 tahun saking dewanya, udah S3 pula. Padahal normalnya seorang PCPM naik dari G3 ke G4 kini 6 tahun.
Karena MLE ini ahli pada satu bidang spesifik, career pathnya belum didesain untuk mencapai level pimpinan BI. Setau saya, MLE paling mentok di G5 yang ada saat ini. Tapi bisa jadi itu disebabkan karena faktor MLE merupakan program baru, dan expert pun biasanya sudah lebih berumur dibandingkan PCPM.
Kalau ingin pekerjaan yang sesuai dengan keahlian, spesifik, dengan tempat kerja yang pasti, pilihlah MLE. Tapi jangan harap, untuk saat ini, bisa naik ke pucuk kepemimpinan BI.

Pegawai Tata Usaha (PTU)

Nah kalau PCPM dan MLE minimal S1, PTU dibuka untuk jurusan minimal D3. Dulu pernah ada kasus di mana ada lulusan S1 yang masuk lewat jalur PTU karena memang tidak disaring. Belakangan banyak S1 PTU yang menyesal karena sesuai namanya, PTU ini biasanya akan dipekerjakan di level administrasi pada departemen apapun. Oleh karena itu, sekarang PTU benar-benar dibatasi hanya untuk D3.
PTU juga ada pendidikannya. Lagi-lagi pendidikannya tidak seheboh PCPM, tapi rangkaian pendidikannya tetap sama. Ketika diangkat akan menjadi staf atau level G2. Dan kalau PTU, saat ini career pathnya pendek. Dari level G2 untuk G3 bisa 8 tahun, itu pun kalau benar-benar punya kemampuan lebih. Biasanya G3 akan lebih diprioritaskan untuk pegawai yang memiliki kemampuan analisis, padahal yang masuk PTU selama pekerjaannya di BI terlalu prosedural dan administratif.

Kasir

Anda Jujur? Memiliki fisik yang kuat dan tangguh? Seorang laki-laki?
Kasir diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan fungsi pengedaran uang BI. Sudah tau kan siapa yang mengedarkan uang rupiah yang saat ini dipegang? Seorang kasir memegang peranan penting dalam mengelola uang masuk dan uang keluar Bank Indonesia. Hitung duit milyaran, biasa. Di dalam ruangan dengan uang bernilai triliunan tanpa tergoda sedikitpun, biasa. Dan satu kemampuan yang kami selalu takjub dengan kasir adalah, kemampuan menghitung lembaran uang secara cepat.
Untuk menjadi seorang kasir minimal diperlukan gelar SMA. Lalu karena banyak bekerja dengan uang yang higienitasnya rendah, seorang kasir kini harus seorang laki-laki (katanya banyak kasus kasir wanita tidak dapat hamil karena pekerjaannya). Selain itu, kasir juga akan mengedarkan uang ke seluruh pelosok Indonesia dan hal tersebut merupakan pekerjaan yang berbahaya.
Kasir memiliki level G2. Career pathnya memungkinkan ia untuk naik lebih mudah dibandingkan seorang PTU, karena kasir hanya terdapat di dalam 1 fungsi, yaitu pengedaran uang. Jadi cukup banyak saya melihat level G5 yang dulunya adalah seorang kasir.

Lainnya

Selain 4 jalur favorit dan paling terkenal di atas, BI juga punya jalur rekrutmen khusus untuk keamanan. Dulu bahkan pernah ada jalur atlet.
Dahulu juga ada jalur khusus pengawas bank (PCPB). Perlakuan sama seperti PCPM, tapi kalau PCPB sudah pasti menjadi pengawas bank. Walaupun kini pada akhirnya tidak semua PCPB kini masih bekerja di perbankan. Jalur ini kini sudah tidak ada lagi.

Non Organik

Jalur-jalur yang saya sebutkan di atas merupakan jalur untuk pegawai tetap. Di BI tidak hanya ada pegawai tetap (organik), tapi ada juga non organik seperti  Tenaga Harian Outsourcing (THOS) yang merupakan pegawai non organik “level pertama”. Maksudnya level pertama di sini adalah mereka biasanya selalu diikutkan dalam acara departemen, hahahaha. Dengan kata lain, orang luar yang dianggap seperti BI. THOS levelnya G2 dan masih membawa nama perusahaan yang mengoutsourcingkan mereka.
Selain THOS, ada juga pegawai swakelola seperti saya dulu. Swakelola ini merupakan praktik yang relatif baru untuk memenuhi kebutuhan SDM yang sangat mendesak, spesifik, dapat dikerjakan oleh orang non BI tetapi pekerjaannya tetap menjadi tanggung jawab pegawai organik BI yang mensupervisinya. Oleh karena itu, proses perekrutan swakelola relatif mudah dan tidak panjang (inicerita saya dulu waktu keterima di BI sebagai swakelola)
Swakelola biasanya membutuhkan rekomendasi, artinya kebutuhannya tidak diumumkan ke masyarakat luas tapi disebarkan secara person to person. Swakelola terikat pada divisi yang mempekerjakannya melalui sebuah kontrak kerja, bukan kepada DSDM.
Nah jadi, pertimbangkan baik-baik jalur masuk mana yang cocok untuk Anda untuk masuk BI
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aridhoprahasti Education Blog