Bird

salju

cursor

header

http://aridhoprahasti.blogspot.com/
Blog Advertising

Slde

lintas me

Senin, 04 Maret 2013


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
“TITRASI” ASAM DAN BASA
I. TUJUAN
Untuk menentukan konsentrasi HCL, Mengetahui molaritas suatu asam basa dengan menggunakan metode titrasi asam basa
II. DASAR TEORI
Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya. (disini hanya dibahas tentang titrasi asam basa)
Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan biasanya diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai “titer” dan biasanya diletakkan di dalam “buret”. Baik titer maupun titrant biasanya berupa larutan.
Titrasi asam basa disebut juga titrasi adisi alkalimetri. Kadar atau konsentrasi asam basa larutan dapat ditentukan dengan metode volumetri dengan teknik titrasi asam basa. Volumetri adalah teknik analisis kimia kuantitatif untuk menetapkan kadar sampel dengan pengukuran volume larutan yang terlibat reaksi berdasarkan kesetaraan kimia. Kesetaraan kimia ditetapkan melalui titik akhir titrasi yang diketahui dari perubahan warna indicator dan kadar sampel untuk ditetapkan melalui perhitungan berdasarkan persamaan reaksi.
Titrasi asam basa merupakan teknik untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi asam basa (netralisasi). Larutan yang kosentrasinya sudah diketahui disebut larutan baku. Titik ekuivalen adalah titik ketika asam dan basa tepat habis bereaksi dengan disertai perubahan warna indikatornya. Titik akhir titrasi adalah saat terjadinya perubahan warna indicator.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Buret
2. Corong
3. Labu Erlenmayer
4. Pipet
5. Larutan Hcl
6. Larutan Naoh 0,1 M
7. Indikator Penoftalein
8. Statif / Klem
IV. CARA KERJA
1. Pipetlah asam (HCl) yang akan di cari konsentrasinya dg pipet (Pipet Gondok) sebanyak
10 ml
2. Masukan kedalam labu erlenmayer dan tambahkan beberapa penolftalen (P.P) pada larutan HCl tersebut
3. Siapkan Buret, masukan larutan NaOH 0,1 ke dalam buret itu dengan menggunakan corong
4. Titrasilah asam (HCl) dengan NaOH, Dengan cara membuka kran buret tersebut
5. Pada saat larutan berwarna merah muda hentikan titrasi dan catat jumlah NaOH yang di gunakan
6. Ulangi titrasi ini sampai di peroleh hasil yang tetap

V. HASIL PENGAMATAN
Percobaan
Volume HCl
Volume NaOH
1.
10 ml
0-12 ml = 12ml
2.
10 ml
0-10 ml = 10 ml
3.
10 ml
10-20 = 10 ml


Rata” = 10,6 ml

VI. ANALISIS DATA
Perhitungan :
Vi a M1 = V2 b M2

10,6 1 0,1 = 10 1 M2
106 10-2 1 1 10-1 = 10 M2
106 10-3 = 10 M2
M2 = 106 10-310
= 10,6 10-3
= 0,106 M
Jadi konsentrasi HCl = 0,106 M




VII. PEMBAHASAN
Titrasi adalah cara analisis tentpengukuran jumlah larutan yang di butuhkan untuk bereaksi secara tetap dengan zat yang terdapat dgn larutan lain
Analisis yg berkaitan dengan volume-volume larutan pereaksi volumetri. Dalam percobaan titrasi asam basa yg telah dilakukan (Titrasi HCl dengan zat Titran NaOH), di dapatkan data sbb:
Reaksi : HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) H2O (i)
Dari reaksi di atas dapat di ketahui bahwa perbandinngan mol antara HCl dan NaOH sama sehingga untuk menghitung konsentrasi dari larutan HCl yg di dasarkan atas percobaan
Dalam percobaan 1 , langkah pertama yang di lakukan adalah HCl di masukan ke dalam gelas Erlenmeyer kemudian di tambahkan 3 tetes penoftalin. NaOH 0,1 M
Di masukan ke dalam buret, di biarkan menetes demi setetes hingga indicator berubah warna atau titik akhir titrasi tercapai , dan di dapatkan volume titrasinya 12 ml
VIII. KESIMPULAN
. Kadar atau konsentrasi HCl (asam) dapat ditentukan melalui proses titrasi, yaitu dengan mereaksikan HCl (titrat) yang ditambahkan 2 tetes indicator PP dengan NaOH (titran). Titrasi harus dihentikan bila larutan HCl yang dicampurkan dengan 2 tetes indikator berubah warna dari bening hingga menjadi pink. Volume NaOH yang digunakan akan mempengaruhi hasil konsentrasi dari HCl tersebut, sehingga harus sangat berhati-hati melakukan praktikum ini. Setelah volume NaOH (basa) diketahui, barulah Konsentrasi HCl (asam) bisa dihitung.
. Volume rata-rata NaOH untuk melakukan titrasi adalah 10,6 ml.
. Konsentrasi HCl yang digunakan untuk titrasi adalah 0,106   M.
 


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aridhoprahasti Education Blog